Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Jakarta (BEJ) melakukan suspensi (penghentian sementara) saham PT Bank Permata (BNLI) mulai 09.30 waktu JATS (Jakarta Automatic Trade System), sehubungan rencana pemerintah untuk melepas kepemilikannya, Selasa.
"Untuk mencegah terjadinya fluktuasi tidak wajar atas harga saham perusahaan yang tercatat di BEJ, bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BNLI pada 5 September 2006 mulai pembukaan perdagangan hingga pengumuman lebih lanjut," kata Kadiv Perdagangan BEJ, Supandi, Selasa.
Dalam pemberitaan ANTARA sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengizinkan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk melakukan divestasi seluruh saham pemerintah di Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar 26,16 persen untuk memenuhi target setoran untuk pos pembiayaan dalam APBN-P 2006 .
"Kita sudah dizinkan," kata Direktur Utama PT PPA, M Syahrial, di Gedung Depkeu Jakarta, Senin kemarin.
"Kita sudah dapat 'clearance' (kepastian) dari Bapepam," katanya
Ketika ditanya harga per lembar saham yang akan dilepas, dia mengatakan hal itu akan ditentukan oleh penawaran yang masuk.
Dalam perdagangan Senin, BNLI ditutup menguat Rp30 menjadi Rp790 dengan volume 11,65 juta unit saham.
Susunan pemegang saham Bank Permata saat ini Astra International Tbk. sebesar 31,55 persen, Standard Chartered sebesar 31,55 persen, publik sebesar 10,74 persen, dan pemerintah melalui PT PPA sebesar 26,16 persen.
Pemerintah menargetkan penerimaan negara dari sektor privatisasi pada 2006 senilai Rp3 triliun.
Dengan akan dilepasnya saham pemerintah di Bank Permata Tbk, maka saham pemerintah yang masih dikelola oleh PT PPA adalah di Bank BII Tbk sebesar 5,52 persen. (*)
Copyright © ANTARA 2006