Ada banyak industri, namun lima bidang usaha yang paling diminati. Namun masih didominasi industri sektor perkapalan."

Batam (ANTARA News) - Sebanyak 18 perusahaan dari Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, China, Amerika Serikat, dan Skotlandia menyampaikan keinginan investasi di Batam sepanjang Desember 2013 dengan nilai mencapai 53,6 juta dolar AS.

"Ada banyak industri, namun lima bidang usaha yang paling diminati. Namun masih di dominasi industri sektor perkapalan," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin.

Ia mengatakan, jasa bidang perkapalan seperti perbaikan dan perawatan, pembuatan, nilanya mencapai 21 juta dolar AS. Sementara industri bangunan lepas pantai totalnya mencapai 5 juta dolar AS.

Selain itu, kata dia, ada perusahaan asal China yang tertarik berinvestasi sektor pengolahan sampah bukan logam dengan nilai investasi mencapai sekitar 10 juta dolar AS.

Perusahaan tersebut, kata Ilham, kemungkinan akan mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur. "Untuk beberapa industri lain, total aplikasi yang disampaikan mencapai 12,6 juta dolar AS," kata Ilham.

Ia mengatakan, hingga akhir 2013 lebih dari 100 perusahaan menyampaikan keinginan berinvestasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam.

"Ada yang sudah merealisaikan investasinya. Namun sebagian besar belum merealisasikannya, karena biasanya perusahaan asing membutuhkan waktu untuk benar-benar yakin menanamkan investasinya. Keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama," katanya.

Pada bulan-bulan sebelumnya selain dari kawasan Asia seperti China, Taiwan, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, investor juga berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat dan kawasan Eropa termasuk Eropa Timur.

"Target kami sebenarnya masih kawasan Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi bagus, namun ternayata investor kawasan lain juga sudah menunjukkan ketertarikannya berinvestasi di Batam," kata Ilham.

BP Batam mulai mengutamakan perusahaan dengan produk berwawasan lingkungan (green industry) untuk berinvestasi di Batam guna menjaga sumbedaya alam yang ada tetap lestari.

"Arah kebijakan promosi yang dilakukan BP Batam, saat ini mulai menginncar industri yang hemat air seperti industri IT (teknologi informasi) agar lingkungan Batam tetap lestari," katanya. (LNO/S004)

Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014