Kepala Lapas Pekalongan Suprapto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa saat ini kondisi Lapas dalam tanggap darurat karena seluruh ruangan termasuk kamar penghuni napi sudah terendam air.
"Ketinggian air mencapai sekitar 60 centimeter hingga 75 centimeter sehingga menganggu para penghuni lapas," katanya.
Menurut dia, pihaknya sedang bernegoisasi dengan para penghuni karena sebagian besar warga binaan menolak dievakuasi.
Sembari menunggu kesediaan para narapidana, pihak Lapas sudah berkoordinasi dengan pengelola sejumlah Lapas lain di wilayah eks-Karisidenan Pekalongan seperti Lapas Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Pekalongan, dan Rutan Rowobelang, Kabupaten Batang.
"Kami berharap para narapidana ini mau dievakuasi karena dikhawatirkan jika mereka menolak akan terserang penyakit," katanya.
Ia mengatakan, saat ini para penghuni Lapas dan petugas tidak bisa beraktivitas seperti biasanya atau sekedar beristirahat karena seluruh peralatan terendam air.
Selain itu, kata dia, banjir juga menggenang ruangan kantor Lapas sehingga sebagian dokumen terendam banjir dan terpaksa dikeringkan dengan peralatan seadanya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemkot agar memberikan bantuan air bersih dan makanan," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014