Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup turun ikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 5,58 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.850,10. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,91 poin atau 0,57 persen ke posisi 862,86.

“Bursa Asia mixed akibat sikap wait and see pelaku pasar menantikan data inflasi dan tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) pada pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan inflasi AS tetap di level yang sama yaitu 3,4 persen year on year (yoy), dan tingkat suku bunga AS tetap pada level 5,25 sampai 5,5 persen.

Dari Britania Raya, Gross Domestic Product (GDP) secara bulanan turun dari sebelumnya 0,4 persen menjadi 0 persen dan secara tahunan turun dari sebelumnya 0,7 persen menjadi 0,6 persen, yang terjadi akibat melemahnya output industri dan konstruksi di tengah naiknya sektor jasa.

Baca juga: IHSG diprediksi bergerak mendatar di tengah 'wait and see' data CPI AS

Dari China, inflasi tetap pada level 0,3 persen (yoy), yang menunjukkan bahwa permintaan dan daya beli dalam negeri masih belum bertumbuh signifikan, sehingga pemerintah China lagi-lagi perlu memberikan stimulus untuk memicunya.

Dari Jepang, pekan ini Bank of Japan (BoJ) akan mengadakan pertemuan untuk menetapkan tingkat suku bunga acuannya, yang diproyeksikan tetap pada level 0,1 persen, sebab kenaikan suku bunga tampaknya belum bisa dihadirkan BoJ, sebab daya beli dalam negeri masih rendah.

Dari pasar komoditas, emas masih terkontraksi menantikan kebijakan suku bunga AS pada Kamis (13/06) yang diprediksi masih berada pada level 5,25 sampai 5,5 persen.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 8,76 poin

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan yang naik sebesar 0,21 persen.

Sedangkan sepuluh sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 2,24 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku yang masing-masing minus sebesar 1,73 persen dan 1,04 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TOPS, TAXI, PAMG, PTPS dan HUMI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CAMP, BATR, HYGN, PRIM dan PSAB.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 894.969 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,88 miliar lembar saham senilai Rp10,43 triliun. Sebanyak 141 saham naik 418 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 258,10 poin atau 0,66 persen ke 38,876,69, indeks Hang Seng melemah 238,50 poin atau 1,31 persen ke 17.937,83, indeks Shanghai menguat 9,41 poin atau 0,31 persen ke 3.037,46, dan indeks Strait Times melemah 1,77 poin atau 0,05 persen ke 3.307,43.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024