dalam KBS itu dulu dari beberapa kelompok di dalamnya, di dalam tak solid, kami khawatir kalau tidak dilakukan tindakan secepartnya
Jakarta (ANTARA News) - Walikota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan masalah di Kebun Binatang Surabaya (KBS) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang paling penting statusnya KBS kami berikan data ke KPK untuk bisa kami dibantu, karena dalam KBS itu dulu dari beberapa kelompok di dalamnya, di dalam tak solid, kami khawatir kalau tidak dilakukan tindakan secepartnya," kata Risma saat tiba di gedung KPK Jakarta, Senin.
Risma mengakui bahwa pemerintah kota Surabaya kehilangan ratusan binatang. "Setelah era terakhir, kami kehilangan 420 binatang langka," ungkap Risma.
Nilai kehilangan binatang-binatang tersebut menurut Risma tidak bisa dinilai hanya dengan uang.
"Tidak bisa dinilai, ada komodo, jalak bali, Jalak Bali itu kecil sekitar Rp50-100 juta, kalau 50 ekor berapa? Komodo sekitar Rp600-900 juta, ada dua hilang, yang masuk dalam perlindungan binatang yang dilindungi negara, itu yang malah paling banyak hilang. Saya ada datanya semua yang akan saya serahkan ke KPK," jelas Risma.
Persoalan dalam KBS antara lain disebabkan oleh konflik kepemilikan, KBS awalnya dimiliki oleh pihak swasta yang kemudian terjadi tarik-menarik kepemilikan hingga pada November 2013 pengelolaan KBS diambil alih Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS di bawah Pemerintah Kota Surabaya.
"Setelah ambil alih, di situ ada mobil Innova, bangunan, kemudian ada kerja sama kami diminta menyerahkan binatang itu. Saya katakan tidak bisa, karena dalam perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) tidak ada pergantian binatang, maksudnya binatang tidak bisa ditukar dengan Innova, dan bangunan, tapi kalau pertukaran (binatang) bisa karena harus ada izin presiden untuk binatang yang dilindungi," ungkap Risma.
Risma mengaku bahwa pemilik lama KBS terus menagih namun pemkot tidak memberikannya.
"Di situ kemudian timbul masalah, saya sampaikan, kemudian media asing mem-blow up, saya sampaikan foto itu setahun sebelum kami kelola, setelah kejadian itu tiba-tiba satwa saya mati, makanya saya curiga ada apa? Tidak boleh ada pertukaran, pergantian satwa, misalkan satwa dinilai rupiah, mobil, bangunan," tambah Risma.
Pertukaran tersebut yang kemudian dilaporkan oleh Risma ke KPK.
"Saya ingin kejelasan, saya sudah minta bantuan ke mana-manta tapi tidak bisa, sementara hal ini menjadi sorotan media luar, padahal di dalam boleh dicek sekarang setelah kami kelola, binatang gemuk tapi saya tidak bisa bicara sendiri."
Ada sejumlah kejadian kematian binatang di KBS misalnya pada pertengahan November 2013 ada seekor jaguar langka berusia 22 tahun, bernama Dainler tewas. Selanjutnya seekor rusa timur jantan tewas, masih ada seekor jerapah yang mati dengan ditemukan sekitar 20 kilogram kantong plastik, kemudian ada singa jantan bernama Michael juga tewas dengan leher terlilit kawat pada Januari 2014.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014