Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Luthfi Ali Yahya mengatakan pihaknya mengikuti keputusan pemerintah terkait Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis keagamaan.

Menurut pria yang akrab disapa Habib Luthfi itu, sejauh ini Wantimpres belum pernah diajak musyawarah terkait pemberian izin pengelolaan tambang bagi ormas keagamaan.

"Kami belum pernah diajak musyawarah. Jadi masalah hal ini saya tidak bisa katakan ya atau tidak. Kami mengikuti saja bagaimana kehendak pemerintah, seandainya itu dianggap baik ya silakan saja. Tapi seandainya dianggap oleh pemerintah tidak (baik), ya kita mengikuti, sama lah," kata Habib Luthfi usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan Wantimpres sejauh ini juga belum memberikan masukan kepada Presiden mengenai hal tersebut.

Habib Luthfi secara pribadi juga belum bisa menimbang tentang pemberian izin pengelolaan tambang tersebut.

"Saya belum bisa menimbang. Saya tidak semudah itu untuk bisa memutuskan," ujarnya.

Ihwal adanya penolakan dari sejumlah ormas keagamaan tertentu, Luthfi Ali Yahya menilai hal tersebut merupakan hak dari para ormas.

"Ya terserah, mereka punya hak kok, harus kita hargai. Demokrasi kok," nilainya.

Sementara itu terkait pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo hari ini, Luthfi mengaku dirinya hanya mendiskusikan urusan pribadi.

Baca juga: Presiden: Izin tambang untuk ormas punya syarat ketat

Baca juga: Romo Magnis dukung sikap KWI tak ajukan izin usaha tambang

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024