Potensi transaksi yang dihasilkan menunjukkan bahwa pasar Taiwan semakin meminati produk-produk TIK asal Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia membukukan potensi transaksi sebesar 8,9 juta dolar AS atau senilai Rp146,45 miliar per 11 Juni 2024 dalam pameran InnoVEX 2024 di Taipei, Taiwan.

Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati mengatakan, capaian transaksi tersebut berasal dari sesi pertemuan bisnis seluruh peserta Paviliun Indonesia dengan 120 pembeli potensial yang berasal dari jaringan personal dan pertemuan bisnis langsung tanpa reservasi (walk in meeting).

"Potensi transaksi yang dihasilkan menunjukkan bahwa pasar Taiwan semakin meminati produk-produk TIK asal Indonesia. Hal ini jelas menjadi peluang bagi industri TIK Indonesia untuk memperluas pasarnya ke luar negeri," ujar Mardyana melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menghadirkan 12 pelaku usaha TIK. Selama pameran berlangsung, tiap perusahaan dikunjungi lebih dari 100 orang.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan, keikutsertaan Indonesia didasari pertimbangan bahwa pameran ini merupakan ajang yang diperhitungkan dan mampu menawarkan kesempatan untuk membuka pasar, membangun dan memperluas jaringan, hubungan bisnis dan saluran distribusi, serta meningkatkan kesadaran, presentasi produk, dan penjualan.

Iqbal berharap, ke depannya produk TIK Indonesia semakin populer dan diperhitungkan menjadi produk unggulan ekspor.

"Semoga produk TIK Indonesia dapat lebih dikenal dan menjadi salah satu produk unggulan ekspor Indonesia di pasar Taiwan," kata Iqbal.

Baca juga: Luhut: Belanja produk TIK dalam negeri capai Rp17 triliun pada 2024
Baca juga: KPTIK : Tingkatkan ketahanan digital agar tak melulu konsumen produk
Baca juga: Pacu substitusi impor, Kemenperin optimalkan TKDN produk TIK

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024