'Coral Triangle' yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan kekayaan ekologisnya yang tak tertandingi, menurut dia, adalah bukti keajaiban dunia alam

Manado (ANTARA) - Direktur Eksekutif Sekretariat Regional Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) Dr Frank Keith Griffin mengatakan enam negara mensyukuri dan bertekad kuat untuk terus berupaya secara kolektif menjaga segitiga karang sebagai harta ekologis.

"15 tahun yang lalu, para pemimpin membuat komitmen untuk bekerja sama untuk melindungi laut kita di bawah kerja sama multilateral yang kita kenal sebagai inisiatif segitiga karang untuk terumbu karang, perikanan, dan ketahanan pangan," kata Frank pada peringatan dan perayaan ulang tahun Sekretariat Regional CTI CFF ke-15 di Manado, Selasa.

Baca juga: SPIL-ICI gelar transplantasi bibit karang guna jaga ekosistem laut

Sejak pembentukan inisiatif tersebut, negara-negara telah bekerja tanpa lelah dan bekerja sama erat dengan Sekretariat Regional CTI-CFF.

Dedikasi tersebut tidak hanya untuk konservasi area segitiga karang yang tak ternilai, tetapi juga untuk mengatasi ketahanan pangan melalui pengelolaan sumber daya alam laut yang berkelanjutan.

'Coral Triangle' yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan kekayaan ekologisnya yang tak tertandingi, menurut dia, adalah bukti keajaiban dunia alam.

Tidak ada tempat lain di dunia yang akan ditemukan dengan keanekaragaman hayati seperti itu di lingkungan laut.

"Mencakup perairan enam negara, itu adalah jalur kehidupan yang vital bagi jutaan orang yang bergantung pada sumber daya-nya untuk rezeki, mata pencaharian, dan warisan budaya," ujarnya.

Baca juga: Basarnas Natuna tanam terumbu karang di perairan Pulau Senoa

Frank mengatakan, sejak pembentukan, 'Regional Secretariat' teguh dalam komitmen untuk melestarikan ekosistem yang luar biasa ini, dengan mempromosikan praktik pengelolaan yang berkelanjutan.

"Dengan bantuan enam negara Coral Triangle kami dan mitra kami yang luar biasa, melalui kolaborasi, penelitian ilmiah, dan keterlibatan masyarakat, kami bersama telah membuat langkah luar biasa dalam melestarikan dan mengelola keanekaragaman hayati laut yang penting dan luar biasa ini, mengurangi ancaman lingkungan, dan meningkatkan ketahanan komunitas pesisir," katanya menambahkan.

Peringatan dan perayaan 15 tahun CTI-CFF di Sekretariat Regional dihadiri pejabat pemerintah provinsi, kepala daerah kabupaten dan kota, pejabat kementerian, serta para undangan lainnya.

Enam negara yang tergabung dalam CTI-CFF yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Timor Leste

Baca juga: Aktivis lingkungan Polewali Mandar gelar aksi bersih pantai

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024