Semarang (ANTARA News) - Partai Golongan Karya (Golkar) bersama sejumlah organisasi massa di bawah naungannya akan mengevaluasi dukungan terhadap pemerintah, karena kecewa melihat kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), kata salah seorang pimpinan partai tersebut, Priyo Budi Santosa. "Para menteri sudah terlihat tidak loyal lagi. Saat pemerintah dikritik, mereka tidak angkat bicara, hingga presiden atau wapres, dan bahkan juru bicara yang menjelaskan tentang kebijakan ini dan itu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wakil Sekjen DPP) Partai Golkar itu di Semarang, Senin. Ketua Umum Musyawarah Kerja Gotong Royong (MKGR) itu menjelaskan, keinginan evaluasi Partai Golkar terhadap dukungan pemerintah tersebut dilakukan, karena pihaknya melihat tidak ada untungnya membela pemerintah, bahkan kadang diperlakuan tidak adil. "Meski melakukan evaluasi dukungan terhadap pemerintah, kami akan tetap mengawal duet SBY-Kalla hingga masa jabatan keduanya berakhir," katanya. Priyo menjelaskan, bentuk penarikan dukungan yang dimaksud Partai Golkar tersebut bisa dilakukan dengan mengawal kebijakan duet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Wapres M. Jusuf Kalla sesuai porsi. "Kalau perlu dibela, maka kami akan bela mati-matian. Tetapi, kalau tidak, maka keputusan abstain akan diambil," katanya. Priyo menyebutkan, ada dua hal alasan untuk mempertahankan SBY-Kalla hingga masa jabatan mereka selesai. Pertama, Ketua Umum DPP Partai Golkar adalah M. Jusuf Kalla, sedangkan alasan kedua adalah platform SBY sangat cocok dengan Partai Golkar. "Dengan platform SBY, kami semua sangat nyaman. i>Platformnya jelas dan sama dengan i>platform kami. Tidak ada alasan untuk tidak mempertahankan duet kepimpinan SBY-Kalla," jelasnya. Mengenai adanya wacana bahwa sejumlah menteri perlu dievaluasi, Priyo menyebutkan, ada lima menteri yang pantas dievaluasi, karena tidak bergerak ketika pemerintah diserang, dan dinilai tidak mempunyai kompetensi sebagai pembantu presiden. "Saya pasti tidak akan menyebutkan indentitas mereka, karena hal itu tidak etis," katanya. Priyo pun menambahkan, untuk membahas evaluasi dukungan pemerintah itu, Partai Golkar akan berkumpul dalam Rapat Pimpinan Nasional pada Oktober-November 2006. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006