"Kondisi banjir menyebabkan gangguan pasokan elpiji namun kami tetap berupaya pasokan tetap terjamin. Di daerah-daerah banjir kami siap dengan pasokan khusus ke dapur-dapur umum dan operasi pasar," kata Vice President Elpiji and Gas Product Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto saat dihubungi Antara, Minggu.
Gigih mengatakan pasokan elpiji ini melalui satuan petugas (Satgas) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG banjir di setiap wilayah yang terkena dampak banjir. Sebelumnya, satgas tersebut dibentuk Pertamina guna pengamanan BBM dan elpji menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Gigih mengungkapkan sejumlah wilayah yang terganggu pasokan elpiji akibat banjir seperti beberapa wilayah di Jakarta, sepanjang pantura, Jawa Barat, dan Manado.
Selain itu, Gigih memastikan pasokan elpiji di wilayah yang tidak terkena banjir juga tidak terganggu. Pasca revisi kenaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram dari Rp3.900 per kg diturunkan menjadi Rp1.000 per kg.
"Revisi harga dari Rp3.900 ke Rp1.000 tidak berimbas pasokan. Sebagai BUMN, kami utamakan ketahanan energi dan untuk rakyat," ujar Gigih.
"Permintaan berangsur normal baik 3 kg maupun 12 kg. Mari kita sama-sama meringankan beban masyarakat saat ini yang terkena musibah musiman banjir. Tidak perlu ada panic buying karena stok cukup," tambahnya.
Berdasarkan data, PT Pertamina menyiapkan pasokan 390.800 tabung elpiji kemasan 3kg dan 43.128 tabung elpiji kemasan 12 kg untuk wilayah DKI Jakarta.
Pewarta: Monalisa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014