Jakarta (ANTARA) - Pembalap Ferrari Charles Lecrerc mengatakan "masalah mesin" membuatnya nihil poin di Formula 1 (F1) Grand Prix (GP) Kanada Sirkuit Gilles-Villeneuve, Montreal, Minggu (9/6), setelah DNF atau gagal finis.

Setelah ia dan rekan setimnya, Carlos Sainz berada di P11 dan P12 di kualifikasi pada Sabtu (8/6), keduanya sama-sama kesulitan untuk mendapatkan posisi dari lini tengah saat balapan berlangsung.

Segalanya lalu berubah dari buruk menjadi lebih buruk bagi Leclerc ketika SF-24 miliknya mulai mengalami masalah mesin sehingga ia dan tim memilih untuk bertaruh dengan beralih menggunakan ban slick pada lap 29.

Namun, langkah tersebut gagal membuahkan hasil dan pembalap asal Monako itu memilih kembali ke pit untuk memensiunkan mobilnya pada lap 43 dari total 70 lap.

“Sejujurnya tidak banyak lagi yang bisa dikatakan selain masalah mesin, membuat kita kehilangan segalanya," kata Leclerc, dikutip dari laman resmi F1, Selasa.

“Kemudian pada satu titik kami mencoba untuk menggunakan ban slick ketika kami tahu itu akan terjadi, lebih banyak peluang bahwa itu tidak akan berhasil, tetapi kami harus menguji sesuatu karena dengan masalah mesin yang kami alami, kami akan tersingkir," tambahnya.

“Setelah itu, sangat sulit untuk melakukan semua perubahan mesin yang diminta tim, pada saat yang sama saya masih kehilangan satu setengah detik berturut-turut. Kami harus memeriksa masalah mesinnya karena itu akan menjadi masalah yang sulit di sisa musim ini," lanjutnya.

Meskipun Leclerc menyebut keluhan mesin sebagai hal yang perlu diselidiki, ia juga mengingatkan timnya agar tidak terlalu terpengaruh dengan akhir pekan yang sulit ini setelah hasil memuaskan di GP Monako dua pekan lalu dengan dua podium bagi timnya.

Baca juga: Russell mengaku membuat beberapa kesalahan di GP Kanada

“Maksudku, akhir pekanmu menyenangkan, akhir pekanmu buruk. Kemarin kami ketinggalan Q3 sebanyak tiga perseratus, kami jelas merasa tidak nyaman dengan mobil tersebut dan kami harus memperbaikinya dan mencoba memahami apa yang salah," katanya.

“Jadi, meskipun kami tidak bereaksi berlebihan setelah Monako, kami juga tidak boleh bereaksi berlebihan setelah balapan ini. Tapi yang ini menyakitkan. Ini adalah poin besar bagi tim, dengan dua mobil DNF, bahwa kami akan kalah melawan pesaing kami, dan dari segi mesin, ini adalah sesuatu yang perlu kami perhatikan," lanjutnya,

Sama halnya dengan Leclerc, hari yang sama beratnya juga dialami Sainz yang mendapati dirinya keluar dari balapan di tahap akhir balapan setelah mobilnya berputar di pintu keluar tikungan 7 yang membuatnya gagal finis.

“Tidak banyak kecepatan pada akhir pekan ini, bahkan pada ban antar, kami memperkirakan mungkin akan sedikit lebih kuat di sana,” kata pembalap Spanyol itu. “Tapi, ya, banyak yang tergelincir dan tidak ada perasaan dengan mobilnya," tambahnya.

Lebih lanjut, setelah sama-sama gagal finis di Montreal, Sainz mengatakan timnya harus bangkit di balapan seri berikutnya yang dimainkan dua pekan lagi tepatnya di GP Spanyol Sirkuit Barcelona-Catalunya pada 23 Juni.

"Saya pikir ini hanya akan terjadi sekali saja dan di Barcelona kami harus kembali ke keadaan normal kami," ucap Sainz.

Meskipun sama-sama gagal finis di Montreal, posisi keduanya di papan klasemen tidak berubah, dengan Lecrerc masih di posisi kedua dengan 138 poin dan Sainz yang masih di posisi keempat dengan 108 poin.

Hal sama juga terjadi di papan klasemen sementara konstruktor di mana Ferrari masih berada di posisi kedua dengan 252 poin.

Baca juga: Norris sebut P2 di Kanada adalah akhir pekan yang baik bagi McLaren
Baca juga: Hattrick kemenangan di Kanada, Verstappen: Itu balapan yang cukup gila

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024