Bandung (ANTARA News) - Banjir akibat intensitas hujan tinggi mengakibatkan sejumlah daerah di tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat dilanda banjir, mengakibatkan ribuan rumah penduduk terendam.
Berdasarkan data dari BPBD Jawa Barat, Minggu (19/1) daerah yang terkena banjir antara lain Kabupaten Karawang, Bandung, Bekasi, Subang, Indramatu, dan Kota Depok.
Sebagian besar banjir di daerah itu akibat luapan sungai yang melintas pemukiman atau karena tanggul jebol.
BPBD Jawa Barat dan BPBD kabupaten/kota terkait telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan serta melakukan penanganan pengungsi.
"Pengungsian sudah berlangsung di sejumlah daerah banjir, terutama di daerah genangan tinggi. BPBD dibantu oleh relawan, TNI dan Polri. Tenda pengungsian dan Posko telah didirikan di sana," kata salah seorang petugas di BPBD Jabar.
Banjir yang terjadi di Karawang dan Bekasi dipicu sungai yang meluap akibat penangkalan.
Berdasarkan pantauan ANTARA News, di Kabupaten Bekasi, banjir juga melanda sejumlah perumbahan di Tambun, seperti Papan Mas, Griya Asri, Graha Prima, sebagian Puri Cendana, Villa Bekasi II, dan beberapa perumahan lainnya.
Sedangkan di Kabupaten Subang dan Indramayu banjir disebabkan tanggul jebol setelah sungai tidak mampu menahan debit air.
Hal sama juga di Baleendah Kabupaten Bandung, banjir luapan Sungai Citarum mengakibatkan ribuan rumah di Bandung selatan itu terendam, dan sejumlah penduduk harus mengungsi.
Banjir di Baleendah, diakibatkan curah hujan tinggi di kawasan hulu Citarum yakni di kawasan Cicalengka, Kertasari dan juga di wilayah Bandung utara.
"Banjir terus membesar, genangan terjadi sejak Sabtu kemarin," kata Suherman, warga Cieunteung Baleendah.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan satuan kewilayahan untuk membantu masyarakat korban banjir, melakukan evakuasi serta mengerahkan potensi yang ada untuk meringankan beban korban banjir.
"Petugas di kerahkan, selain menjaga keamanan rumah penduduk yang ditinggalkan mengungsi juga mengerahkan potensi yang ada untuk membantu mereka," kata Martinus.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014