Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) Sektor Barat, Yonkav 6/Naga Karimata sukses mencatat rekor literasi bela negara serentak dengan melibatkan 4.349 pelajar mulai dari SD hingga SMA di perbatasan di Distrik Oecusse.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonkav 6/Naga Karimata, Letkol Kav. Ronald Tampubolon dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa pagi mengatakan bahwa rekor tersebut dicatat pada Senin (10/6) kemarin.
“Ada 42 sekolah yang kita libatkan dengan jumlah pelajar mulai dari SD hingga SMA mencapai 4.349 orang,” katanya.
Dia menambahkan bahwa dari 42 sekolah tersebut ada 22 SD, 13 SMP, 1 SMK dan enam SMA yang ambil bagian dalam kegiatan mencetak rekor tersebut.
Ketika dihubungi dari Kupang, Selasa pagi dia mengatakan bahwa prestasi yang diraih tersebut merupakan sebuah kolaborasi lembaga lintas sektor yang ada di kabupaten tersebut.
Dia menjelaskan bahwa siswa-siswi SD, SMP dan SMA diberikan materi tentang bela negara, cinta tanah air dalam wujud belajar yang rajin, cinta budaya dan cinta tanah air.
Ronald menambahkan bahwa dalam kesempatan tersebut, dia fokus memberikan materi tentang wawasan bela negara.
Ia mengakui bahwa, selama delapan bulan bertugas di Perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse, selain menjaga tapal batas, Yonkav 6/Naga Karimata lebih fokus pada pembangunan fisik.
“Pembangunan fisik ini penting namun pembangunan nonfisik seperti literasi bela negara itu lebih penting,” ujar dia.
Pasalnya, generasi muda saat ini khususnya para pelajar di wilayah perbatasan itu yang akan menggantikan peranan semua orang yang ada di daerah itu nanti.
Hal ini, lanjut dia, senada dengan wacana pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Ia berharap, literasi bela negara ini menjadi dasar bagi generasi muda untuk memiliki jiwa bela negara yang utuh dan memiliki komitmen penuh untuk menjaga negara.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bagikan sembako untuk warga perbatasan
Baca juga: Satgas Pamtas RI-PNG manfaatkan bunga lavender untuk obat nyamuk
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024