Dili (ANTARA News) - Australia berjanji akan melanjutnya dukungan militernya untuk memelihara keamanan di Timor Timur (Timtim), kata Menlu Australia Alexander Downer, Senin, di tengah-tengah kisruh dan kekhawatiran terganggunya stabilitas keamanan di Timtim.
Downer berada di Dili untuk pertemuan trilateral dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Hassan Wirajuda dan para pemimpin Timtim.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu menyetujui pembentukan misi baru bagi Timtim, terdiri atas 1.600 polisi, meskipun masih ada perbedaan pendapat mengenai apakah pasukan Australia yang sudah berada di negara tersebut nantinya akan tetap independen atau dilebur ke dalam pasukan itu.
Downer mengatakan, Australia mendukung pengerahan pasukan PBB, namun pasukan itu perlu didukung oleh militer yang lebih kuat.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya misi PBB itu sendiri memerlukan jumlah personel yang besar, namun masalah tersebut baru akan dibicarakan di Markas Besar PBB, New York, pada Oktober 2006.
"Australia selalu mendukung Timtim, dan berusaha membantu dalam situasi apa pun," katanya.
Downer menambahkan, tetap prihatin karena Timtim masih dirundung masalah yang terkait dengan konflik bersenjata.
"Dan, ini adalah salah satu alasan, menurut saya, perlunya kehadiran militer yang kuat dari PBB dengan sekitar 350 pasukan baret birunya yang tugasnya melindungi polisi PBB," ujarnya.
Ia mengatakan, Australia merencanakan menempatkan 650 tentara menjelang pemilihan umum (pemilu) di Timtim pada 2007, ditambah tentara dari Selandia Baru, dan kemungkinan dari negara lainnya.
Belakangan ini, Timtim kondisinya cukup rawan setelah 56 tahanan, termasuk pemimpin pemberontakan Mayor Alfredo Reinado, melarikan diri dari penjara Becora, Dili, pekan lalu.
Reinado dituduh menjadi salah seorang yang bertanggung-jawab atas kerusuhan di Timtim pada Mei 2006, sehingga pemerintah meminta bantuan keamanan luar negari pimpinan Australia, demikian Reuters.
Sementara itu, Indonesia juga menyiagakan pasukannya di perbatasan dengan Timtim untuk mencegah kemungkinan menyusupnya Reinado atapun anak buahnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006