Manado (ANTARA News) - 79.621 warga Manado dilaporkan menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Manado.

"Data tersebut adalah up date terakhir jumlah korban di mana dari jumlah tersebut terdiri ada lima orang meninggal, dua hilang, dan sisanya 79.613 orang mengungsi ke tempat yang aman," kata penanggung jawab posko tanggap darurat bencana Manado Harley Mangindaan di Manado, Jumat.

Harley mengatakan selain korban jiwa, banjir dan longsor juga merusakkan 10.108 rumah, termasuk yang dihanyutkan air.

Ia menyebutkan, berdasarkan laporan dari para Camat di Manado, wilayah yang paling banyak korban adalah Kecamatan Paal Dua dengan 22.260 jiwa sedangkan rumah terbanyak rusak ada 2.453 unit.

"Data tersebut adalah jumlah korban banjir sedangkan yang kena tanah longsor adalah di Tuminting di mana ada 87 korban yang berasal dari 15 kepala keluarga," kata Harley.

Ia mengatakan kemungkinan data tersebut masih bisa berubah karena masih ada warga yang melaporkan anggota keluarganya hilang, tetapi pihaknya berharap tidak ada lagi korban jiwa karena bencana yang terjadi Rabu lalu itu.

Berdasarkan data sementara yang masuk, untuk wilayah Wanea penduduk yang jadi korban dan mengungsi akibat banjir mencapai 11.030 orang, sedangkan dari tanah longsor ada 23 jiwa.

Kemudian Kecamatan Paal Dua, 22.260 orang mengungsi dan rumah rusak 545 unit, Kecamatan Tikala 12.360 mengungsi dan 3.310 rumah rusak.

Kecamatan Sario korban 4.819 orang mengungsi dan 323 rumah rusak, Kecamatan Singkil 20.899 orang dan 2.453 rumah rusak, Bunaken Kepulauan tujah orang mengungsi.

Kemudian di Kecamatan Wenang ada 7.007 orang yang mengungsi dan 1.656 rumah rusak, sedangkan di Tuminting dua orang tewas dan 87 mengungsi.

Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014