Mahmud, tokoh masyarakat setempat, mengatakan pipa saluran air bersih itu putus karena diterjang banjir yang terjadi kemarin (16/1).
Sementara itu, bak penampungan air bersih di lereng bukit juga dimasuki lumpur sehingga warga kesulitan mendapatkan air.
Dia mengatakan penampungan air itu bisa memenuhi kebutuhan sekitar 100 rumah di kompleks perumahan.
Hendra, warga lainnya, mengaku terpaksa mandi di rumah kerabatnya karena selama lebih satu hari dia dan istrinya belum mandi.
Dia juga tidak memiliki penampungan air sehingga bergantung sepenuhnya pada penyalur air bersih.
Hendra belum mengetahui sampai kapan krisis air bersih itu berakhir.
"Tidak enak saya harus mengungsi untuk mandi di rumah orang," kata Hendra.
Dia juga berharap Pemerintah Kota Palu bisa membantu warga dengan menyediakan tangki air bersih.
Hujan yang mengguyur Palu kemarin selama sekitar 10 jam membuat sejumlah daerah terendam air hingga ketinggian hampir 50 meter.
Saat ini air telah surut namun masih menyisakan lumpur dan sisa-sisa banjir yang mulai dibersihkan warga.
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014