Jakarta (ANTARA News) - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Ali Masykur Musa menilai bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin terkait masa transisi kenaikan harga BBM bersubsidi, tidak efektif.
"Bantuan Langsung Sementara Masyrakat (BLSM), raskin yang diberikan kepada masyarakat tidak mampu, membuat mereka menggantungkan hidup kepada pemberian, membuat mereka manja," kata Ali Masykur ketika berkunjung ke redaksi LKBN Antara di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, bantuan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak memberdayakan kemampuan masyarakat.
Dalam kunjungannya tersebut, dia memaparkan beberapa programnya bila pihaknya terpilih sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2014.
Dia mengatakan, program-program padat karya akan diperbanyak sehingga masyarakat miskin bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya dengan membuat program-program padat karya di bidang perbaikan infrastruktur dan membuka peluang kerja untuk masyarakat sekitarnya.
"Misal mereka membersihkan gorong-gorong, sanitasi di lingkungan mereka. Mereka akan digaji oleh negara sehingga mereka menjadi mandiri, tidak manja," katanya.
Sementara beberapa strategi lainnya untuk mensejahterakan rakyat yakni dengan meningkatkan sumber penerimaan negara yang berasal dari pajak dan pengolahan sumber daya alam.
"Tax ratio (rasi pajak) saat ini 12,5 persen, ini bisa ditingkatkan sampai 16 - 17 persen sehingga penerimaan negara bisa menjadi Rp3.200 triliun. Ini modal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengurangi besaran subsidi untuk BBM bersubsidi dan mengalokasikannya untuk subsidi lain yang lebih tepat sasaran.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014