"Itu bisa berpengaruh, tapi saya belum bisa bilang, karena banjirnya baru mulai," katanya di Jakarta, Jumat.
Chatib mengatakan perkiraan angka inflasi Januari 2014 baru dapat terlihat setelah minggu ketiga, namun kondisi saat ini dapat memengaruhi laju inflasi tinggi seperti situasi yang terjadi pada Januari tahun lalu.
"Setelah tanggal 20 biasanya (perkiraan) angka kami keluar, tapi seberapa besar nanti kita lihat," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai tingginya curah hujan di awal 2014 berpotensi meningkatkan laju inflasi Januari akibat kemungkinan terhambatnya distribusi produk pangan.
"Selama ini yang menjadi tantangan di awal tahun ini, yakni kondisi alam yang bisa membuat distribusi, khususnya pangan, menjadi terhambat," ujarnya.
Namun demikian, lanjut Agus, inflasi secara year-on-year di Januari 2014 akan lebih rendah dari tahun sebelumnya, 4,57 persen.
"Hal ini kita ikuti (curah hujan tinggi), tapi secara umum dari survei minggu pertama yang dilakukan BI, inflasi kita di Januari masih lebih rendah dibandingkan rata-rata bulan Januari selama lima tahun terakhir," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2013 sebesar 1,03 persen. Inflasi tersebut paling tinggi dibandingkan inflasi bulanan Januari dalam empat tahun terakhir.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014