Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2007 bakal mengalami kenaikan dari semula 37,9 juta kiloliter menjadi 39,807 juta kiloliter atau naik 1,907 juta kiloliter (5,03 persen). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dalam raker dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, mengatakan, peningkatan kuota BBM itu dikarenakan adanya dinamika dan penajaman asumsi serta pertumbuhan ekonomi pada 2007. "Proyeksi konsumsi BBM bersubsidi 2007 sebesar 37,9 juta kiloliter akan mengalami revisi," katanya. Dalam Nota Keuangan Pemerintah yang disampaikan Presiden ke DPR pada 16 Agustus lalu, kuota BBM bersubsidi tahun anggaran 2007 mencapai 37,9 juta kiloliter. Kuota itu terdiri dari premium 17 juta kiloliter, minyak tanah 9,9 juta kiloliter dan solar 11 juta kiloliter. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono menambahkan, konsumsi BBM bersubsidi tahun 2007 kemungkinan naik menjadi 39,807 juta kiloliter. Menurut dia, konsumsi premium naik jadi 17,46 juta kiloliter (2,71 persen), minyak tanah turun jadi 9,51 juta kiloliter (3,94 persen), dan solar naik jadi 12,837 juta kiloliter (16,7 persen). Namun Tubagus mengatakan, pemerintah tetap mengacu pada kuota 37,9 juta kiloliter pada tahun 2007. "Peningkatan konsumsi ini hanya proyeksi yang bisa dimasukkan dalam APBN Perubahan nanti," ujarnya. Ia menjelaskan, konsumsi premium memperhitungkan kenaikan kendaraan bermotor enam persen, peningkatan penggunaan premium oktan tinggi 250 ribu kiloliter, dan penggantian nozzle mobil di atas 2.000 cc akan menyebabkan terjadinya pengurangan premium sekitar 1.300 kiloliter. Untuk penurunan minyak tanah, lanjut Tubagus, perhitungannya adalah pengurangan pemakaian dari omprongan tembakau sebesar 55 ribu kiloliter, pengurangan penyalahgunaan buat transportasi nelayan 100 ribu kiloliter, substitusi briket batubara 25 ribu kiloliter, dan subtitusi elpiji 351,1 ribu kiloliter. "Namun, kita juga telah asumsikan perubahan-perubahan seperti pemakaian minyak tanah yang meningkat saat musim panas karena digunakan petani buat menjalankan mesin pompa air," katanya. Selain itu, peningkatan konsumsi minyak tanah juga kemungkinan dikarenakan adanya permintaan tambahan kuota minyak tanah dari beberapa kepala daerah setelah terjadinya kelangkaan minyak tanah beberapa waktu lalu. Sedang peningkatan kuota solar, menurut Tubagus, dikarenakan pertambahan kendaraan bermotor yang meningkatkan pemakaian solar 259 ribu kiloliter, peningkatan pemakaian bagi kapal nelayan yang berbobot di atas 30 "gross" ton (GT) 1,199 juta kiloliter, dan budidaya perikanan 525 ribu kiloliter. "Sekarang ini, kapal di atas 30 GT juga dapat kuota subsidi solar 25 kiloliter per bulan," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006