Utreacht (ANTARA News) - Paviliun Indonesia di pameran pariwisata Vakantiebuers, Belanda, yang menyediakan stand kopi diminati oleh pengunjung sehingga rela mengantri panjang bahkan jika perlu membayar untuk secangkir kopi.

"Kami dari Kemenparekraf berkerjasama dengan Asosiasi Kopi membawa 20 kg kopi dengan berbagai jenis dari berbagai daerah dan karakter yang berbeda " ujar Deryl Juniar dari Santino Coffee yang bertugas sebagai Barista untuk menyediakan kopi kepada para pengunjung pameran pariwisata Vakantiebuers kepada ANTARA London, Kamis sore.

Pameran berlangsung di gedung Jaarbeurs Utrecht, Belanda dari tanggal 14 hingga 19 Januari mendatang.

Dikatakannya didukung dengan mesin kopi yang besar seperti layaknya yang ada di coffee shop mengundang pengunjung paviliun Indonesia yang diresmikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sapta Nirwandar, didampingi Dubes RI Den Haag, Retno L.P. Marsudi, dan Dirjen Pemasaran Pariwisata (PP) Kemparekraf RI, Esti Reko Astuty, untuk mencicipi kopi Indonesia dengan gratis.

Deryl mengatakan banyak pengunjung yang bertanya asal kopi dari daerah mana dan pada umumnya mereka menanyakan dimana bisa mendapatkan kopi jenis ini di sini? Kepada pengunjung Deryl mengatakan jika berkunjung ke Indonesia maka akan menemukan rasa kopi ini disana..

Menurut Deryl, berbagai jenis kopi diperkenalkan kepada pengunjung pameran dibawa Kemenparekraf diantaranya kopi Papua Wamena, kopi Bali Kintamani, kopi Aceh Gayo, kopi Toraja Mamasa,dan kopi Sumatra Mandailing.

Berbagai macam karakter dari kopi tersebut umumnya disukai dan diminati pengunjung pameran Vakantiebuers di paviliun Indonesia ini yang juga dimeriahkan Solo batik karnival oleh Quintanova.

Antusias dari pengunjung sangatlah beragam, ada yang rela antri panjang demi mendapatkan secangkir kopi buatan Deryl yang dibuat menggunakan mesin espresso, bahkan ada yang rela membayar asalkan mendapatkan secangkir kopi.

Salah seorang penggemar kopi mengatakan bahwa dia sangat menyukai kopi Indonesia "aromanya wangi rasanya kuat sekali saya belum menemukan kopi rasa ini di sini" ujar salah seorang pengunjung.

Rombongan dari kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif yang diketuai Kasubdit Promosi bagian Eropa yaitu Agustin Rahayu beserta tim menyadiakan sebanyak 2. 000cup untuk dibagikan geratis kepada pengunjung pameran yang mengunjungin paviliun Indonesia.

Rata rata pengunjung yang mencoba kopi mengenal kata kopi tubruk yang khas dari Indonesia dan juga kebanyakan para peminum kopi yang disuguhkan Deryl diminum tanpa gula dan mereka sangat menikmati kopi asli Indonesia, ujar Deryl sambil memberikan kopi kepada salah satu pengunjung.

Ini kali kedua Deryl ikut dalam pameran Vakantiebuers 2014 yang berlangsung di Utrecht, tahun ini antusias pengunjung yang meminum kopi Indonesia meningkat dari tahun sebelumnya dan mereka juga sudah mulai mencari kopi Indonesia bisa didatangkan kesini,

"Saya bangga sekali bisa ikut lagi dalam mempromosikan kopi Indonesia dengan tim Kemenparekraf karena kopi Indonesia tidak kalah dengan kopi kopi negara lain terbukti dengan banyaknya minat para pengunjung coffee corner di paviliun Indonesia," ujarnya.

Dalam pameran kali ini ia sengaja tidak memberikan menu lain dengan menggunakan susu agar rasa asli kopinya bisa dinikmati para pengunjung dan terbukti mereka sangat menyukai kopi asli Indonesia.

Diharapankannya ditahun tahun mendatang kopi Indonesia akan makin diminati di negara Eropa karena rasa dan aromanya tidak kalah dari negara negara penghasil kopi terbesar seperti Brazil,Vietnam,dan Columbia, demikian Deryl Juniar.

Pewarta: Zzeynita Gibbons
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014