Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Korea Selatan An Se Young mengaku tidak ingin lengah dalam melakoni persiapan menuju Olimpiade Paris 2024.
“Saya mendapatkan banyak pelajaran dari Indonesia Open kali ini, terutama soal angin dan bagaimana saya bisa mengontrol hal tersebut,” ungkap An saat ditemui usai pengalungan medali Indonesia Open 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu.
Bagi tunggal putri peringkat satu dunia itu, rangkaian pertandingan yang ia telah lakoni di turnamen BWF Super 1000 pekan ini merupakan pengalaman yang berharga untuk mengetahui peta persainga
An harus puas keluar sebagai runner up pada turnamen BWF Super 1000 Indonesia Open 2024, Minggu (9/6) setelah kalah dari sang juara bertahan Chen Yu Fei dalam drama rubber game sengit 14-21, 21-14, 18-21.
Baca juga: Liang/Wang bawa China raih empat gelar di Indonesia Open 2024
“Dalam pertandingan ini, saya tahu bahwa Chen Yu Fei merupakan pemain dengan tipe menyerang, dan saya cukup menyesal karena tidak bisa mengantisipasinya dengan baik sampai menelan kekalahan,” kata An.
“Tapi, bagaimana pun, ini adala pembelajaran yang baik buat saya dalam proses menjelang Olimpiade,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, juara Singapore Open 2024 itu mengatakan dukungan keluarganya yang datang langsung ke Istora menjadi pecutan semangat tersendiri baginya. Terlebih, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Shin Tae Yong juga turut hadir memberikan dukungan untuknya.
“Saya berharap Coach Shin menikmati pertandingan saya tadi di babak final. Sayang sekali saya harus kalah ketika dia menyaksikan saya,” ujar An sembari tertawa kecil.
Sementara itu, Korea Selatan membawa pulang dua medali pada Indonesia Open 2024. Selain An dengan medali peraknya, ganda putri Baek Ha Na/Lee So Hee berhasil mempertahankan gelarnya di hadapan publik Indonesia setelah mengalahkan unggulan pertama asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak final, melalui dua gim langsung 21-17, 21-13.
Baca juga: Revans dari Antonsen, Shi Yu Qi juarai Indonesia Open 2024
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024