Serangkaian data ekonomi AS dirilis pada Kamis, tetapi para analis yakin bahwa data itu tidak akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve mengurangi pembelian obligasinya dan penurunan dolar AS akan bersifat sementara, lapor Xinhua.
Indeks Harga Konsumen AS untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,3 persen pada Desember pada basis disesuaikan secara musiman, setelah datar pada November, kata Departemen Tenaga Kerja, Kamis.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 11 Januari, turun 2.000 menjadi 326.000, departemen mengatakan dalam sebuah laporan terpisah, sesuai perkiraan pasar.
Di antara data lain, kepercayaan pengembang AS di pasar untuk membangun yang baru, rumah keluarga tunggal turun satu tingkat pada Januari, turun menjadi 56 dari 57 pada bulan sebelumnya, menurut Indeks Pasar Perumahan National Association of Home Builders/Wells Fargo.
Greenback menguat terhadap mata uang utama lainnya dalam dua sesi sebelumnya, setelah data menunjukkan penjualan ritel AS pada Desember dan aktivitas manufaktur wilayah New York pada Januari mengalahkan perkiraan pasar dan memicu spekulasi bahwa Fed akan terus memangkas stimulus moneternya.
The Fed mengumumkan pengurangan stimulus pertama, pembelian aset besar-besaran sebesar 10 miliar dolar AS mulai Januari, setelah pertemuan pada 18 Desember. Pejabat Fed akan bertemu lagi pada 28-29 Januari untuk membahas langkah selanjutnya dari penarikan stimulus moneternya.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,3614 dolar dari 1,3602 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6359 dolar dari 1,6369 dolar. Dolar Australia merosot menjadi 0,8816 dolar dari 0,8909 dolar.
Dolar AS dibeli 104,34 yen, lebih rendah dari 104,61 yen sesi sebelumnya. Greenback bergerak turun menjadi 0,9049 franc Swiss dari 0,9088 franc, dan turun menjadi 1,0923 dolar Kanada dari 1,0953 dolar Kanada.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
