Perwakilan Putri Otonomi Indonesia dari Kabupaten Klaten mendapat poin tertinggi sehingga berhak menjadi juara

Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-24 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ditutup dengan grand final Putri Otonomi Indonesia, bertempat di Pondok Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (8/6) malam.

Malam grand final yang berlangsung hingga larut itu berlangsung semarak, dan perwakilan Putri Otonomi Indonesia dari Kabupaten Klaten mendapat poin tertinggi sehingga berhak menjadi juaranya, sementara Trenggalek meraih runner up kedua.

"Selamat bertugas ini adalah hasil yang dicapai dari rangkaian karantina hingga adu performa pada malam grand final,” kata Wakil Ketua APKASI Mochamad Nur Arifin, Minggu.

Bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin itu berharap untuk putri otonomi Indonesia yang terpilih, serta finalis lainnya agar bisa mengemban amanah dengan modal kemampuan serta jaringan yang dimiliki.

Pesan dia, pengalaman itu menjadi modal yang bagus untuk menunjang karir di masa depan.

“Saya kira mereka punya masa depan yang bagus ya, mereka sudah punya jaringan, mereka akan bersosialisasi dan juga menjadi duta pariwisata di daerah masing-masing," ujarnya.

Delegasi itu sebelumnya mengikuti seleksi ketat hingga akhirnya menyisakan 15 finalis.

Baca juga: 15 finalis Putri Otonomi Indonesia 2024 tiba di Trenggalek

Baca juga: Putri Otonomi Daerah cerita pengalaman jadi Menteri Investasi sehari

Para finalis dari 15 kabupaten se-Indonesia itu bersaing ketat dalam malam grand final.

Dalam babak akhir itu menyisakan juara terpilih, yaitu delegasi dari Kabupaten Klaten Raphaella Chayla Saka.

Sementara perwakilan dari Kabupaten Minahasa Utara, Rosanna M James keluar sebagai runner up.

Diikuti finalis dari Kabupaten Trenggalek Laili Soimaturohmah sebagai runner up dua, serta posisi runner up tiga diraih finalis dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Niken Gesdianlie.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat dan pengalaman ini semoga bisa memberikan kontribusi positif pada daerah-daerah masing-masing,” jelasnya.

Grand final putri otonomi Indonesia sekaligus menutup rangkaian kegiatan APKASI di Trenggalek.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 7-9 Juni itu diwarnai ragam kegiatan, baik berskala nasional dan internasional.

Seperti misalnya pemilihan putri otonomi Indonesia, gala dinner di Tebing Kepuh, seminar perdagangan karbon, talkshow penguatan program PKK yang juga diikuti delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD).

Kegiatan itu ditutup dengan fun walk di desa wisata Durensari dengan jelajah hutan terluas se-Asia Tenggara.

"Terima kasih untuk semuanya telah menyukseskan acara ini sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," ucap Mas Ipin.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024