Moskow (ANTARA) - Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner mengatakan bahwa mengizinkan Ukraina untuk menyerang sasaran di Rusia dengan menggunakan senjata sumbangan Barat melewati batas.

"Batas telah dilewati. Itu sebabnya saya sangat senang dengan klarifikasi dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bahwa NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina," kata Tanner dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Austria Die Presse, Sabtu (8/6).

Komentar tersebut muncul setelah keputusan baru-baru ini oleh AS dan beberapa sekutunya yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS atau Eropa untuk menyerang sasaran di perbatasan Rusia yang diakui secara internasional untuk tujuan kontra-tembakan.

Negara-negara Barat juga telah mendiskusikan pengiriman pasukan atau infrastruktur militer ke Ukraina.

Negara-negara Barat itu telah memberikan bantuan militer dan keuangan besar-besaran ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022.

Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, secara konsisten memperingatkan agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kiev, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi konflik.

Sumber: SPUTNIK
Baca juga: Austria tidak berencana untuk bergabung dengan NATO
Baca juga: NATO beri pesan ke Rusia berisi dukungan terhadap Ukraina
Baca juga: Hongaria tolak pengiriman pasukan ke Ukraina jika NATO ikut campur

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024