Ankara (ANTARA) - Hujan lebat, bersamaan dengan meluapnya bendungan utama, menyebabkan banjir bandang di Sydney pada Sabtu, mendorong upaya penyelamatan dan perintah evakuasi di beberapa daerah dataran rendah setempat, lapor media lokal.

Otoritas setempat melakukan 13 upaya penyelamatan dan menerima 297 permintaan bantuan dari penduduk di Sydney selama 24 jam, menurut lembaga penyiar setempat SBS News.

Layanan Darurat Negara Bagian New South Wales (SES) dalam pernyataannya mengatakan bahwa setidaknya 10 perintah evakuasi darurat dikeluarkan untuk wilayah pinggiran di barat laut kota tersebut.

Masyarakat yang tinggal di tepi sungai diperingatkan akan risiko banjir setelah bendungan yang menyediakan 80 persen air minum di Sydney itu mulai meluap setelah hujan lebat.

Meskipun luapan air dari Bendungan Warragamba, barat daya Sydney, telah melambat dan curah hujan telah mereda, namun risiko banjir masih tetap ada. Masyarakat tepi sungai diperingatkan untuk mengungsi atau bersiap terisolasi akibat banjir.

“Itu tidak berarti bahwa risikonya tidak ada karena apa yang akan kita alami sekarang adalah banjir sungai di banyak wilayah,” kata penjabat komisioner SES Debbie Platz kepada wartawan.

"Jika orang-orang tidak meninggalkan tempat, maka kami meminta mereka untuk bersiap mengalami isolasi selama beberapa hari," kata Platz.

SBS News melaporkan bahwa luapan air mengalir melalui sistem Hawkesbury-Nepean, membuat sungai meluap meskipun curah hujan deras telah berkurang.

Ini menandai tiga bulan berturut-turut bendungan meluap. Debet Sungai Hawkesbury naik menuju tingkat banjir besar di North Richmond pada Sabtu pagi, namun tampaknya mencapai puncaknya di bawah batas tersebut tak lama setelah pukul 8 pagi waktu setempat.

Prakirawan cuaca memperingatkan bahwa banjir besar bisa terjadi di barat laut Sydney, kota berpenduduk sekitar 5 juta jiwa, pada Sabtu malam.


Sumber: Anadolu

Baca juga: UNESCO inisiasi peluncuran pedoman menghijaukan pendidikan di sekolah
Baca juga: Mencegah perubahan iklim lewat bangunan ramah lingkungan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024