Kepala Seksi Keselematan Penerbangan Bandara Mutiara Palu, Rasud Mohammad, saat ditemui di kantornya mengatakan hingga pukul 16.00 WITA hanya terdapat sebuah penerbangan dari Bandara Mutiara Palu menuju Bandara Juanda, Surabaya, pada Kamis pagi.
Sejak pukul 09.00 WITA tidak ada aktivitas penerbangan lagi di Bandara Mutiara Palu karena selama itu terjadi hujan deras selama hampir 10 jam.
Hujan terjadi hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah sehingga kabut tebal menyelimuti awan.
Selama satu hari terjadi sekitar 10 penerbangan dari dan menuju Bandara Mutiara Palu.
Rasud mengatakan penundaan jadwal penerbangan itu untuk keselamatan penumpang karena cuaca buruk yang mengganggu jarak pandang pilot.
Dia mengatakan jarak pandang saat itu mencapai 200 meter karena langit berkabut sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu pendaratan.
Rasud mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan cuaca. Pesawat terbang terakhir dalam sehari mendarat di Bandara Mutiara Palu adalah pukul 22.00 WITA.
"Jika saat itu cuaca sudah baik, maka pesawat bisa mendarat," katanya.
Sementara itu situasi di Bandara Mutiara Palu dipenuhi calon penumpang pesawat yang akan terbang.
Namun setelah mengetahui informasi adanya penundaan pesawat, para penumpang itu berangsur-angsur meninggalkan bandara terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah ini.
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014