Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, Sabtu, mengatakan calon haji tersebut berasal dari Dusun Teupin Greb Kapa, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, dan dilaporkan wafat saat berada di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
“Almarhum meninggal dunia dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 waktu setempat,” kata Azhari di Banda Aceh.
Ia mengatakan, berdasarkan sertifikat kematian (CoD) yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Muhdi Ibrahim meninggal dunia karena mengalami syok jantung (cardiogenic shock) saat menjalani perawatan di KKHI Makkah.
Baca juga: 30 calon haji Aceh Timur masuk kategori risiko tinggi
Baca juga: Satu calon haji asal Sabang kloter BTJ-01 Aceh meninggal di Makkah
Pihak maktab juga sudah melakukan proses fardu kifayah dan pengurusan jenazah. "Almarhum akan dimakamkan di Sharae," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Azhari, sudah dua calon haji asal Aceh yang meninggal dunia pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Sebelumnya, seorang calon haji asal Sabang, Ruhamah yang meninggal dunia beberapa hari usai mendarat di Tanah Suci.
Azhari juga meminta para jamaah untuk selalu menjaga kesehatan di tengah cuaca panas di Arab Saudi. Jamaah juga diimbau untuk lebih banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi.
"Jamaah kita minta selalu menjaga kesehatan supaya bisa menjalankan ibadah haji hingga selesai," ujarnya.
Di samping itu, kata Azhari, pemerintah Indonesia akan memfasilitasi badal haji bagi jamaah yang berhak. Secara regulasi, ada tiga kelompok jamaah haji Indonesia yang bisa mendapatkan badal haji melalui program pemerintah.
Di antaranya jamaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.
"Kemudian jamaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan serta jamaah yang mengalami demensia," katanya.*
Baca juga: Calon haji tertua asal Aceh pada 2024 berangkat di usia 96 tahun
Baca juga: Kloter 1 jamaah Aceh mulai terima dana wakaf Baitul Asyi 1.500 riyal
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024