Pemerintah terus sosialisasikan kreasi pangan lokal supaya kebutuhan gizi keluarga terpenuhi.

Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menggaungkan kreasi menu pangan lokal beragam, bergizi seimbang, dan aman melalui penyelenggaraan lomba dengan tujuan agar dapat diaplikasikan oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Pemerintah terus sosialisasikan kreasi pangan lokal supaya kebutuhan gizi keluarga terpenuhi," kata Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, di Manokwari, Sabtu.

Gubernur menilai keterlibatan organisasi perempuan pada pelaksanaan lomba yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat merupakan wujud respons terhadap pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga.

Lomba kreasi tersebut mendorong adanya peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengolah beragam menu bergizi untuk dikonsumsi, sehingga program diversifikasi pangan lokal dapat tercapai sesuai ekspektasi.

"Setiap keluarga harus memahami arti konsumsi pangan bergizi seimbang dan aman dikonsumsi," ujar Ali Baham.

Menurut dia, dimensi kesadaran masyarakat tentang pemenuhan gizi seimbang dapat direalisasikan melalui kegiatan edukasi yang rutin, dan promosi seperti penyelenggaraan lomba kreasi menu makanan berbahan pangan lokal.

Komposisi ideal bahan pangan lokal yang dianjurkan sebagai pengganti komoditas beras berasal dari kelompok umbi-umbian, jagung, pisang, sukun, sagu, sayuran, buah, kacang-kacangan, dan kelompok pangan hewani.

"Tidak ada satu bahan pangan yang punya kandungan gizi lengkap. Untuk itu, perlu ada keberagaman bahan yang diolah jadi menu makan keluarga," ujarnya pula.

Dia mengakui bahwa selama ini komoditas pangan lokal masih kalah bersaing dengan makanan modern cepat saji, oleh karena itu dibutuhkan kreativitas cipta menu makan berbasis kearifan lokal yang bervariasi.

Pemenuhan pangan bergizi merupakan komponen dasar untuk membentuk kualitas sumber daya manusia Papua pada masa mendatang yang harus dimulai dari dalam lingkungan keluarga di seluruh wilayah Papua Barat.

"Jangan membiasakan diri menyantap makanan instan. Pengolahan makanan di tingkat keluarga melekat erat di kaum ibu-ibu," ujar Ali Baham Temongmere.
Baca juga: Pangan lokal disiapkan jadi menu utama Kongres AMAN di Jayapura-Papua
Baca juga: NFA bagikan 10 ribu porsi dengan menu pangan lokal di Kupang

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024