Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengatakan aparat kepolisian sedang berusaha melokalisir dampak perang suku yang terjadi di Kwamki Lama, Timika, Papua. "Pertikaian antarsuku yang melibatkan suku Dani dan suku Damal yang mengakibatkan dua orang tewas itu masih dalam penanganan serius aparat. Polisi melibatkan tokoh masyarakat dan adat untuk meredam dan melokalisir situasi agar tidak berkembang," katanya di DPR, Senin. Dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR itu, Kapolri mengemekakan secara umum situasi di Papua semakin kondusif, dengan adanya kegiatan masyarakat yang semakin normal. "Pelaku kerusuhan Abepura yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang menyerahkan diri atau ditangkap juga bertambah," kata Kapolri. Dalam kesempatan itu, Kapolri juga mengemukakan kondisi di kawasan Aceh, Poso dan Maluku. Menurut dia, kondisi di Aceh semakin aman ditandai dengan aktivitas masyarakat yang makin ramai baik di siang maupun malam hari. Kapolri mengatakan beralihnya perjuangan senjata ke perjuangan politik oleh mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai salah satu hasil positif. Mengenai Poso, Kapolri menjelaskan ledakan yang sempat terjadi di Poso kawasan kota sempat mengejutkan, namun tidak mengganggu keamanan secara signifikan. Rencana eksekusi Tibo Dkk juga menimbulkan pro kontra di masyarakat, namun hal ini masih bisa dikendalikan pihak aparat kepolisian, demikian Kapolri. Tentang situasi di Maluku, Kapolri mengatakan keamanan di Maluku dapat dipelihara, meskipun terjadi sejumlah kasus menonjol seperti perkelahian antarwarga desa di Maluku Tengah. (*)
Copyright © ANTARA 2006