Tanaman padi warga yang terendam itu antara lain di Desa Sukamulya, Desa Sukajaya, Desa Sumbersari, Desa Sumber Asri dan Desa Jamburejo, kata salah seorang petani Jamburejo Selamet, Kamis.
Ia mengatakan, rendaman banjir itu akibat meluapnya beberapa anak sungai hingga sampai saluran irigasi teknis yang masih dalam tahap pembangunan.
Daerah itu diguyur hujan lebat beberapa hari terakhir, sehingga tanaman padi tergenang air hingga satu meter dan belum diketahui kerusakan padi tersebut.
Usia tanaman padi itu bervariasi dari dua minggu hingga dua bulan, sedangkan permukaan air mulai surut namun belum bisa mengetahui kerusakan padi tersebut.
Jika tanaman padi itu rusak, maka petani mengalami kerugian baik dari terancam gagal panen hingga modal yang dikeluarkan untuk membeli pupuk dan lainnya.
Sawah terendam banjir tersebut juga terjadi di sejumlah desa di Purwakarya daerah itu, akibatnya tidak hanya tanaman padi yang terendam, tapi puluhan petak kolam ikan air deras warga setempat juga dilanda banjir, ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Musirawas Suharto memalui Kabid Produksi Tohirin membenarkan, selama musim penghujan ini banyak sawah petani terendam banjir.
"Kami sudah menurunkan tim ke lapangan untuk mengevaluasi luas areal sawah petani yang terendam banjir tersebut," ujarnya.
Jika tanaman padi petani itu mengalami kerusakan, maka akan dicarikan alternatif memberikan bantuan bibit unggul, sehingga petani bisa kembali menanam padi.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari lapangan menyebutkan bahwa permukaan air yang merendam sawah petani itu mulai surut dan diperkirakan tidak terjadi kerusakan pada tanaman padi petani.
Namun demikian petani tetap diimbau agar tetap waspada akan ancaman banjir karena guyuran hujan masih berlangsung, terutama tanaman padi pada sawah tadah hujan dan irigasi desa, ujarnya. (Z005/I006)
Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014