Itu wujud kesiapan kami
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu) hingga saat ini telah memiliki dua ambulans kapal untuk mengantarkan pasien, khususnya demam berdarah dengue (DBD) atau penyakit lainnya guna mendapatkan layanan kesehatan yang lebih tinggi.

“Itu wujud kesiapan kami. Fasilitas dan sarana kesehatan, baik puskesmas maupun RSUD di Kepulauan Seribu siap menangani pasien DBD,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murniasi Hutapea di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, pihaknya memiliki RSUD Kepulauan Seribu sebagai layanan rujukan dari fasilitas kesehatan di Kepulauan Seribu, bahkan jika butuh layanan lebih, akan dirujuk ke RSUD Koja Jakarta Utara menggunakan kapal.

Ia menjelaskan, dua kapal itu merupakan sarana dari pusat krisis dan kegawatdaruratan kesehatan daerah (P3KD) yang siaga  untuk membantu mengantarkan pasien guna mendapatkan layanan rujukan dari Kepulauan Seribu ke Jakarta.

Baca juga: Tekan kasus DBD, Pulau Seribu mulai awasi terpadu ke puskesmas

Menurut dia, prosedurnya RSUD Kepulauan Seribu menerima rujukan dari Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan dan Puskesmas Kepulauan Seribu Utara.

Namun, lanjutnya, dapat juga menerima pasien yang datang langsung ke RSUD karena berdomisili di Pulau Pramuka dan sekitarnya.

Ia mengatakan RSUD merupakan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan dan satu satunya rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Seribu yang memiliki layanan dokter spesialis empat dasar seperti spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis bedah.

RSUD Kepulauan Seribu memiliki 30 tempat tidur sesuai dengan rasio tempat tidur berbanding dengan jumlah penduduk 1 :1000 yakni dengan jumlah penduduk sekitar 30.000 orang.

“RSUD juga melayani pelayanan rawat inap bagi pasien DBD serta memiliki layanan penunjang 24 jam seperti laboratorium dan farmasi,” kata dia.

Baca juga: Perubahan iklim signifikan pengaruhi kasus DBD di Jakbar

Ia menambahkan pasien kasus DBD yang datang ke puskesmas pembantu atau puskesmas, dokter akan melakukan wawancara dengan pasien untuk mencari tahu kondisi penyakit dll (anamnesa) dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan darah untuk mengetahui tes anti dengue, kadar protein dalam darah serta pemeriksaan trombosit sesuai kondisi pasien.

“Apabila pasien dinilai butuh perawatan lebih lanjut maka pasien dirujuk ke RSUD Kepulauan Seribu ataupun ke RS rujukan di wilayah DKI Jakarta menggunakan kapal,” katanya.

Suku Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Seribu mencatat hingga 21 Mei 2024 jumlah kasus DBD di Kepulauan Seribu mencapai 24 kasus.

Jumlah kasus itu tersebar di Pulau Tidung tiga kasus, Pulau Pari tiga kasus, Pulau Kelapa 10 kasus, Pulau Lancang tujuh kasus, Pulau Panggang satu kasus.

Pihaknya menargetkan tidak ada kasus kematian akibat DBD di daerah itu. 

Baca juga: Pulau Seribu targetkan tidak ada kematian akibat DBD

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024