Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pihaknya bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan bertemu dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan untuk membahas kasus banyaknya satwa yang mati di Kebun Binatang Surabaya.
"Kita hari Senin (20/1) akan menemui Menteri Kehutanan bersama Bu Wali Kota karena sekarang KBS sudah milik Pemda Surabaya," kata Soekarwo usai menghadiri rapat koordinasi terkait optimalisasi tugas pemerintahan tanpa korupsi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu.
Terkait kematian sejumlah satwa di KBS, Soekarwo mengaku belum menemukan fakta-fakta terkait hal itu, termasuk manajeman dan dugaan perebutan lahan karena lahan KBS yang strategis.
"Belum ada faktanya itu, saya bukan ahli binatang, nanti diolah dulu. Tapi, binatangnya memang sudah tua-tua, nanti ahli binatang saja yang jelaskan, wong saya bukan ahli binatang, belum pernah jadi keepernya," katanya.
Namun, dia mengaku sudah menurunkan tim asisten II untuk menangani permasalahan yang bukan hanya menjadi sorotan nasional, tetapi juga dunia.
"Tim kita sudah pernah mengecek, kita juga mintan Dephut untuk turun, kita serius," katanya.
Pasalnya, semenjak diambil alih pengelolaannya oleh PemKot Surabaya, dalam triwulan terakhir atau sejak bulan Oktober hingga Desember 2013, total ada 30 satwa di KBS mati.
Salah satunya, kematian seekor singa Afrika berumur 1,5 tahun bernama Michael pada Selasa (7/1) di KBS.
Kematian sejumlah binatang di KBS juga menjadi perhatian dunia, seperti yang disebut oleh media Inggris Daily Mail.
Daily Mail menyebut KBS sebagai "zoo of death" atau kebun binatang kematian.
Reporter Daily Mail Richard Sears dalam laporannya yang dimuat akhir Desember 2013 menulis KBS sebagai tempat paling mengerikan dan kejam untuk hewan.
Mengenai kematian singa Afrika bernama Michael tersebut, Humas KBS Agus Supangat mengatakan singa tersebut mati bukan karena terkena penyakit, melainkan mati karena lehernya terjerat sling atau tali terbuat dari baja yang digunakan sebagai penarik pintu kandang.
Singa itu adalah titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim yang dititipkan ke KBS pada 28 Maret 2013.
(J010/B015)
Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014