Cianjur (ANTARA News) - Sekitar 1.200 keluarga di Desa Cisarenten, Kecamatan Cikadu, Cianjur Selatan, Jabar, masih terisolasi menyusul bencana tanah longsor beberapa waktu lalu.
Karena akses terputus, harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut naik hingga empat kali lipat dari biasanya. Hal tersebut diperparah dengan terancam gagal panen 200 hektare areal pesawahan.
Ketua Karangtaruna Cikadu, Salman Alghifari, Rabu mengatakan, kondisi warga di Desa Cisaranten memprihatinkan karena sejak satu bulan terakhir terisolasi setelah jalan akses utama tertutup tanah longsor.
"Janji pemerintah daerah untuk melakukan evakuasi teradap warga, hingga saat ini belum terbukti, waktu itu, Wakil Bupati Cianjur, mengucapkan hal tersebut di hadapan Kapolres Cianjur dan sejumlah pejabat," katanya.
Hingga saat ini, tidak ada kendaraan bermotor pengangkut barang dagangan, pertanian dan lainnya, bisa melintas ke desa tersebut. Harga sembako melonjak.
"Kalau kata pepatah sudah jatuh tertimpa bencana, kini warga dihadapkan dengan bahan pokok yang sangat mahal. Bahkan bensin saja sudah Rp10 ribu per liter karena pedagang harus mengeluarkan biaya besar untuk mendistribusikan barang dagangan," ujarnya.
Dia membenarkan bantuan seperti mie instan, beras dan sembako lainnya masih berdatangan untuk kebutuhan korban bencana sebanyak 181 keluarga.
Kepala Desa Cisaranten, Kamal Mustopa, menuturkan, hal tersebut telah dilaporkan ke DPRD Cianjur, untuk segera ditindaklanjuti ke pemerintah daerah.
Bukan cuma ribuan warga yang terisolasi, ratusan hektar tanaman pertanian pun terancam gagal panen karena sulitnya mendapatkan pupuk dan saluran irigasi yang rusak.
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Gatot Subroto, mengaku telah menerima surat permohonan dari warga di Desa Cisarenten untuk secapatnya dilakukan evakuasi jalan di Kampung Kebonmuncang yang masih tertimbun longsor.
"Para tokoh di wilaya tersebut, telah melaporkan alat berat sebenarnya sudah ada namun belum difungsikan dan sekarang kendaraan itu ada di wilayah Naringgul," katanya.
Menanggapi laporan warga tersebut, pihaknya mengaku sudah menghubungi kepala Dinas Binamarga untuk segera mengoperasikan alat berat itu, untuk mengevakuasi jalan yang masih tertimbun longsor di Desa Cisaranten.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014