Kuala Lumpur (ANTARA News) - Proton Holding Bhd., Malaysia, mengatakan pabriknya di Cikarang dekat Jakarta tidak dijual, suatu pernyataan yang kontradiksi dengan apa yang dilaporkan di Jakarta.
The Jakarta Post Jumat melaporkan bahwa Proton Edar Indonesia berencana untuk menjual pabriknya di Cikarang, Jawa Barat, senilai 24 juta dolar AS menyusul penurunan tarif bea masuk di Malaysia dan Indonesia.
Dalam pernyataannya Proton mengemukakan tidak mempertimbangkan membuang pabrik, namuan justru berencana mengoptimalkan penggunaan menjelang ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu dari pasar ekspor.
"Laporan dari Jakarta tidak akurat karena kami memiliki rencana untuk memuluskan jalur pengenalan kami di negara itu, baikdi transportasi umum maupun pasar eceran," kata Direktur Pelaksana, Syed Zainal Abidin Syed Mohamed Tahir.
"Ini akan mendorong kami lebih mengaktifkan fasilitas perakitan sehingga kami memperoleh daya tarik dengan menjual mobil di Indonesia."
"Kami sangat bangga dengan kepercayaan Proton di Indonesia. Kami akan bekerja menuju Indonesia sebagai pasar terbaik Proton di kawasan ini," kata Achmad Safiun, Komisaris PT Proton Edar Indonesia.
Proton mengatakan jumlah mobil swasta diperkirakan tumbuh 12 persen setiap tahun. Di Jakarta sendiri, paling tidak ada 2,5 juta mobil pribadi, 3,8 juta kendaraan roda dua dan 255.000 transportasi publik di jalanan setiap harinya. (*)
Copyright © ANTARA 2006