Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan empat korban meninggal dunia dalam musibah tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ya jumlah itu berdasarkan data terkini yang kami terima dari tim reaksi cepat bencana," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa keempat korban tersebut diketahui berasal dari satu keluarga warga Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur.
Para korban dievakuasi petugas gabungan dan warga setempat lainnya dari tumpukan material rumah yang roboh karena tanah longsor.
Tim BNPB mengonfirmasi evakuasi korban berlangsung beberapa saat setelah bencana yang dipicu hujan deras pada Jumat pagi sekitar pukul 06.00 WITA itu.
"Mereka sudah dalam penanganan pihak keluarga," ujarnya.
Hingga saat ini tim petugas gabungan BPBD, Basarnas, Tagana, TNI/Polri masih disiagakan di lokasi kejadian untuk membantu kebutuhan warga sekaligus mengantisipasi dampak bencana susulan.
Pasalnya berdasarkan laporan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui wilayah Nusa Tenggara Timur berstatus waspada cuaca ekstrem.
Status waspada BMKG itu berlaku untuk sejumlah daerah meliputi Kabupaten Ende, Sikka, Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Pulau Sumba, Alor dan Flores Timur masih berpotensi dilanda hujan sedang, kilat dan angin kencang sore hari ini hingga Sabtu (8/6) pagi.
BNPB terus memberikan asesmen dengan harapan dalam kondisi demikian juga terjalin koordinasi yang baik antarinstansi dan warga daerah setempat, sehingga potensi dampak bencana bisa cepat di atasi dan diminimalkan.
Baca juga: Polres Lumajang kerahkan unit K9 cari korban tertimbun longsor
Baca juga: Badan Geologi sebut ada perubahan signifikan pada Gunung Kelimutu
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024