Beijing (ANTARA) - Setelah berbagai upaya tanpa henti selama beberapa dekade, China telah membuat kemajuan konkret dalam memajukan program aforestasi guna mengatasi penggurunan atau desertifikasi, dan berkontribusi pada restorasi ekologis global.
Sebagai tantangan ekologis yang mendesak dan memengaruhi wilayah luas di China, desertifikasi telah lama menjadi perhatian utama di antara berbagai masalah pembangunan yang dihadapi China dan mendapat komitmen penuh dalam pembuatan kebijakan lingkungan negara tersebut.
Program Hutan Penahan Angin Tiga Utara (Three-North Shelterbelt Forest Program/TSFP), proyek aforestasi terbesar di dunia, merupakan contoh yang baik. Diluncurkan pada 1978 dan dijadwalkan tuntas pada 2050, program ini telah membantu melindungi lahan yang dihuni oleh masyarakat di China barat laut, utara, dan timur laut.
Diperingati pada Rabu (5/6), Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengusung tema "Restorasi Lahan, Desertifikasi, dan Ketahanan terhadap Kekeringan". Tema ini menggemakan dedikasi China yang telah berlangsung lama untuk memerangi desertifikasi dan menyerukan perlindungan ekologis.
Berikut ini adalah beberapa sorotan dari implementasi program yang telah berlangsung selama beberapa dekade di China dan pencapaiannya dalam memulihkan ekosistem.
Dorongan Nasional
- Pada 3 Juni lalu, China mengumumkan dana khusus senilai 12 miliar yuan (1 yuan = Rp2.246) atau sekitar 1,69 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.279) dari anggaran pusat tahun ini untuk memberikan dukungan finansial bagi TSFP.
- Pada Juni 2023, China mengusulkan agar TSFP diubah menjadi "Tembok Besar Hijau" yang berfungsi penuh dan tidak dapat dijebol serta penghalang keamanan ekologis di China utara.
- Di bawah program tersebut, sebanyak 22 proyek telah dibangun hingga akhir 2023, memperluas aforestasi dan penanaman rumput di lahan seluas kurang lebih 1,22 juta hektare.
- Tahun lalu, China menyetujui rencana pengendalian pasir di 19 daerah setingkat provinsi dan berhasil menjaga lima zona lahan gurun yang disegel untuk tujuan perlindungan, sehingga total luas zona tersebut menjadi 1,8 juta hektare.
Pencapaian Penghijauan
- Sejak 1978 ketika TSFP dimulai, China telah memperluas area aforestasi di bawah program tersebut sebesar 32 juta hektare. Pada 2050, area ini diproyeksikan mencakup lebih dari 4 juta kilometer persegi di 13 daerah setingkat provinsi, yang mencakup 42,4 persen dari total luas daratan negara itu.
- Tingkat tutupan hutan di wilayah-wilayah yang berada di bawah program itu meningkat dari 5,05 persen pada 1978 menjadi 13,84 persen pada 2023.
- Pada 2023, luas aforestasi di China mencapai sekitar 4 juta hektare, meningkat dari 3,83 juta hektare pada 2022. Selain itu, 4,38 juta hektare padang rumput yang mengalami degradasi dipulihkan.
- Sekitar 1,9 juta hektare lahan berpasir dan berbatu telah diperbaiki kondisinya tahun lalu.
- Sejak 2012, total 20,33 juta hektare lahan gundul telah direhabilitasi. Angka ini mewakili 53 persen dari seluruh lahan gundul yang dapat direhabilitasi di negara itu.
- Selama periode 2012-2022, area aforestasi akumulatif China mencapai 960 juta mu (64 juta hektare), sementara 165 juta mu padang rumput diperbaiki, dan lebih dari 12 juta mu lahan basah ditambahkan atau direstorasi.
- Dari 2009 hingga 2019, lahan gersang mengalami penurunan bersih sebesar 50.000 km persegi, sedangkan lahan berpasir mengalami penurunan bersih sebesar 43.300 km persegi.
- Diperkirakan sekitar 15 juta orang di daerah-daerah yang termasuk dalam program itu telah dientaskan dari kemiskinan dengan mengembangkan industri kehutanan dan perkebunan buah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024