Beijing (ANTARA) - Kamis tanggal 6 Juni ini menandai peringatan lima tahun penerbitan lisensi 5G batch pertama untuk penggunaan komersial di China.

Saat ini, dengan lebih dari 3,7 juta stasiun pemancar (base transceiver station/BTS) 5G yang terpasang di China, penerapan 5G berskala besar di negara tersebut telah memberikan manfaat besar baik bagi individu maupun bisnis berkat kemudahan dan peluang signifikan yang dihadirkannya.

Berikut sederet fakta dan statistik penting terkait pengembangan 5G di China.

Pada April 2020, China Mobile mendirikan BTS 5G di ketinggian 6.500 meter di Gunung Qomolangma, yang merupakan BTS 5G yang berdiri di ketinggian tertinggi di dunia.

Kemudian pada  Juni 2020, China merampungkan pembangunan jaringan 5G bawah tanah pertamanya di Provinsi Shanxi, memecahkan rekor sebagai jaringan 5G bawah tanah terdalam di dunia.

Hingga saat ini, aplikasi 5G telah diintegrasikan ke dalam 71 dari 97 kategori ekonomi utama di China, dan lebih dari 94.000 proyek komersialisasi 5G telah diluncurkan.

China sejauh ini memiliki lebih dari 800 juta pengguna ponsel 5G, yang mencakup 52 persen lebih dari total pengguna ponsel 5G global.

China menargetkan untuk membangun 10.000 pabrik 5G selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025).

Pada Maret 2024, China Mobile meluncurkan jaringan 5G-A komersial pertama di dunia di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China timur. China berencana untuk memperluas jaringannya ke lebih dari 300 kota secara nasional sebelum akhir 2024.

5G-A menandai langkah signifikan dalam transisi dari teknologi 5G ke 6G, yang dipandang oleh banyak analis sebagai cikal bakal teknologi 6G di masa depan.

Menurut para ahli, kendati masih ada sejumlah tantangan dalam evolusi dari 5G ke 6G, setiap terobosan teknologi dan inovasi aplikasi akan membuka kemungkinan baru untuk industri masa depan dan meningkatkan prospek gaya hidup pintar. 



 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2024