Adalah keyakinan saya bahwa Allah akan menanyai saya di Hari Pembalasan, mengapa saya tidak mengundang orang-orang ini ke Islam?"
Washington (ANTARA News) - Otak Serangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed, merilis sebuah manifesto yang menyebutkan Alquran melarang penggunaan kekerasan untuk menyebarkan Islam.
Dokumen yang Selasa waktu AS dipublikasikan Huffington Post dan Channel 4 News Inggris ini adalah bentuk komunikasi publik pertama Mohammed sejak 2009 ketika pemerintah AS resmi mendakwanya dengan tuduhan terorisme.
Mohammed, figur paling penting dari lima orang yang didakwa atas serangan tahun 2001 yang menewaskan sekitar 3.000 orang di bumi AS itu, ditahan di fasilitas militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba, sejak 2006.
Berbeda dari pendirian semulanya, Mohammed mengatakan bahwa Alquran melarang muslim menggunakan kekuatan sebagai alat menyebarkan agama.
Dalam dokumen setebal 30 halaman itu, dia juga berupaya meyakinkan para penangkapnya, para jaksa, pengacara dan anggota pengadilan militer AS untuk masuk Islam.
"Adalah kewajiban relijius saya dalam berhubungan dengan non muslim seperti orang-orang di dalam pengadilan (hakim, jaksa, pengacara, dan lain lain) untuk mengundang mereka memeluk Islam," tulis Mohammed.
"Saya tahu pasti Anda semua telah mendengar Islam dan tahu banyak mengenainya. Adalah keyakinan saya bahwa Allah akan menanyai saya di Hari Pembalasan, mengapa saya tidak mengundang orang-orang ini ke Islam?"
Mohammed mengaku "sangat bahagia" di dalam penjara dengan menambahkan "Jiwa saya bebas bahkan ketika raga saya ditahan."
Mohammed mengaku tidak sedih atau tertekan dalam tahanannya "karena saya bersama Tuhan Yang Maha Esa."
Dokumen ini diungkapkan kepada publik bulan lalu oleh hakim pengadilan militer James Pohl.
Pengacara terdakwa enggan mengomentari isi dokumen terungkap ini, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014