"Nusa Tenggara Timur merupakan destinasi favorit saya di Indonesia dan belahan dunia lainnya. Saya katakan ini bukan karena saya sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," katanya di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam makan malam dan pembukaan Komodo Travel Mart (KTM) kelima di Labuan Bajo.
Wamenparekraf mengungkapkan tidak hanya dirinya yang sangat menyukai pariwisata di NTT, namun keluarganya juga menyukai destinasi wisata di NTT, lebih khusus Labuan Bajo.
"Bersama keluarga saya pernah berlibur ke Labuan Bajo, liburan yang paling menyenangkan, anak-anak saya begitu menikmati berbagai aktivitas baik di darat maupun aktivitas di air," jelasnya.
Ia menjelaskan NTT menjadi destinasi favorit karena selain mendapatkan pengalaman, wisatawan mudah membuat sebuah perjalanan wisata yang lengkap.
Lebih lanjut ia juga mempromosikan destinasi wisata Desa Wisata Waerebo di Kabupaten Manggarai yang berjarak kurang lebih dua jam perjalanan dari Labuan Bajo
Kampung adat Waerebo telah meraih Award of Excellence, anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Heritage Conservation 2012.
"Orang-orang menyebutnya kampung di atas awan yang bernama Waerebo," katanya.
Saat berada di destinasi wisata Desa Waerebo pengunjung dapat merasakan kehidupan tradisional, menginap di rumah tradisional yang indah dengan filosofi tradisional dan arsitektur lokal.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) Frans Teguh mengharapkan KTM kelima sebagai forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata dapat meningkatkan reputasi pariwisata Labuan Bajo dan pariwisata di NTT.
"Yang paling penting dalam pariwisata adalah reputasi, reputasi ini harus dikelola dengan adanya berbagai kegiatan, salah satu kegiatan yang penting adalah mempertemukan penjual dan pembeli," katanya.
Ia menjelaskan para seller yang direpresentasikan oleh pelaku pariwisata di NTT dan pemerintah daerah diharapkan dapat mengkomunikasikan dengan baik potensi pariwisata di daerah itu.
"Dari sisi buyer mereka bisa lebih mengenal apa saja yang dimiliki Labuan Bajo Flores ini yang bisa mereka komunikasikan kepada potensial pasar, sehingga kalau datang ke sini paling tidak aspek-aspek yang sifatnya green, sustainable harus menjadi konsen kita," katanya.
Perkembangan pariwisata, menurut dia, harus tetap menjaga lingkungan dan kelestarian alam serta mempromosikan kebudayaan di NTT.
Ia juga berharap agar kegiatan tersebut dapat membantu untuk penyebaran wisatawan ke seluruh destinasi di NTT.
Baca juga: Wamenparekraf: Piknik di luar ruang menambah keberagaman aktivitas
Baca juga: Pariwisata dan ekraf dinilai bisa jadi pelopor kesetaraan gender
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024