Baghdad (ANTARA News) - Sedikitnya 12 orang tewas dalam kekerasan di seluruh Irak pada Selasa, terutama dalam pemboman dan penembakan di Baghdad, kata polisi dan sumber kesehatan.

Empat mortir mendarat di perumahan di kota Garma, 30 kilometer baratlaut Baghdad, menewaskan empat orang dan melukai enam lagi, kata sumber resmi dan rumah sakit setempat.

Garma berada di dekat Fallujah, kota dikuasai pejuang Al Qaida pada dua pekan lalu dan sekarang dikelilingi tank tentara dan pasukan.

Belum ada kelompok menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan di Baghdad itu, tapi pemerintah pimpinan Syiah menuding kelompok pejuang Sunni, termasuk Al Qaida, meningkatkan serangan sejak tahun lalu dan berhasil di Irak barat.

Pemboman paling mematikan pada Selasa terjadi di lingkungan berpenduduk sebagian besar Talbiya Syiah di Bagdad timur, tempat bom melekat di bus menewaskan tiga orang dan melukai 12 lagi.

Bom jalanan, yang menyasar ronda polisi menewaskan seorang pejalan kaki dan melukai lima lagi di kabupaten Kadhimiya, yang sebagian besar warga Syiah.

Di Bagdad barat, kelompok bersenjata membunuh seorang hakim dan sopirnya dalam penembakan berkendaraan di kabupaten Yarmouk, kata polisi, dan kelompok bersenjata juga menewaskan dua tentara di pos pemeriksaan di Abu Ghraib.

Dua tahun sesudah pasukan Amerika Serikat meninggalkan Irak, kekerasan naik kembali ke tingkat tertinggi sejak pertumpahan darah aliran pada 2006-2007, ketika puluhan ribu orang tewas.

Empat bom mobil menewaskan sedikitnya 25 orang dan mencederai 76 lagi di kabupaten Syiah di Baghdad pada Senin.

Serangan paling mematikan terjadi di daerah Shaab, yang berpenduduk sebagian besar Syiah di Baghdad timur, tempat ledakan bom mobil di kawasan niaga menewaskan 11 orang dan mencederai 28 lagi.

Meski belum ada kelompok mendaku bertanggung jawab atas serangan itu, pemboman tersebut diduga merupakan bagian dari upaya terus-menerus pejuang terkait Al Qaida merongrong pemerintah dikuasai Syiah pimpinan Perdana Menteri Nuri Maliki.

Polisi menyatakan kelompok bersenjata juga menyerang pos pemeriksaan di Baghdad selatan, menewaskan tiga polisi dan melukai empat orang.

Tahun lalu merupakan masa paling mematikan di Irak sejak 2008, saat hampir 9.000 orang tewas, kata data Perserikatan Bangsa-Bangsa, kantor berita AFP melaporkan.

(SYS/B002/M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014