Berdasarkan permohonan Gubernur, kalau hasil PON itu harus ada bekas. Kami sayang kalau tidak membangun apa-apa dari momentum yang besar itu."

Bandung (ANTARA News) - pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun kolam renang dan gedung bulu tangkis monumental dan bertaraf internsional sebagai persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional 2016.

"Berdasarkan permohonan Gubernur, kalau hasil PON itu harus ada bekas. Kami sayang kalau tidak membangun apa-apa dari momentum yang besar itu. Makanya untuk renang dan bulu tangkis kami akan membangun venue-nya yang monumental," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar Yudha M Saputra di Bandung, Selasa.

Menurut Yudha, rencananya kedua venue tersebut akan dibangun di wilayah Arcamanik, Kota Bandung, karena Pemprov Jabar memang akan menjadikan wilayah tersebut sebagai sport centre.

"Untuk tahapan pembangunan kedua venue tersebut masih dalam tahap perencanaan," kata dia.

Dikatakannya anggaran untuk kolam renang yang monumental itu bisa di atas Rp250 juta sementara untuk Bulutangkis, anggarannya bisa di atas Rp100 juta dengan kapasitas penonton minimal 4 ribu orang.

"Dan untuk membangun venue tersebut pihak kami sudah berkoordinasi dengan KONI," katanya.

Ia menuturkan, dalam persiapan PON venue yang dibanguan tidak semuanya baru karena ada venue yang sudah ada dan direnovasi disesuaikan dengan kebutuhan.

"Kemudian ada juga benu yang pembangunannya dengan cara MoU dengan pemkab/pemkot serta pihak swasta," kata dia.

Menurutnya, di antara venue yang dibangun atau direnovasi adalah di wilayah Arcamanik-Kota Bandung. setidaknya di kawasan sport center ini sudah dibangun enam vanue baru lengkap dengan tribun-tribunnya.

"Salah satunya adalah venue untuk cabang olahraga bela diri ada di sana," ujar Yudha.

Provinsi Jabar, lanjut dia, tidak perlu takut menjadi tuan rumah penyelenggara PON malah Jabar harus membuat sesuatu yang monumental, agar menjadi sejarah dalam penyelenggaraan PON.

Ia menambahkan, untuk pembangunan venue PON, pihaknya telah diminta oleh gubernur untuk segera menyerahkan proposal ke pemerintah pusat.

"Untuk proposalnya sendiri ditujukan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementrian Keuangan, Bapenas, dan DPR Komisi X," katanya.

(KR-ASJ/N002)

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014