Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelaraskan visi 29 orang Laskar Rempah yang akan mengikuti pelayaran pertama budaya bertajuk Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dengan rute Jakarta-Belitung Timur-Dumai.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menyatakan penyelarasan visi ini dilakukan melalui pembekalan materi sebagai upaya membangun semangat dan memberi pengetahuan Jalur Rempah.

“Kebersamaan yang erat dan semangat yang luar biasa dari Laskar Rempah akan menumbuhkan keinginan belajar dan menggali nilai budaya dalam mengarungi pelayaran MBJR 2024,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Empat pemuda Kalbar ikuti Muhibah Budaya Jalur Rempah

Irini menuturkan kampanye Jalur Rempah adalah upaya menggaungkan kembali peran Jalur Rempah dalam merekatkan Indonesia melalui rasa, kebersamaan, dan cinta sekaligus menjadi konektivitas keterkaitan nilai budaya di Indonesia.

Ia berharap para Laskar Rempah dapat menggali potensi dan mengeksplorasi nilai budaya dalam setiap persinggahan pelayaran, sehingga menjadi sebuah investasi ilmu pengetahuan untuk generasi Indonesia mendatang.

Kurator Program MBJR 2024, Adi Wicaksono menjelaskan ada beberapa aspek yang menjadi tujuan dalam MBJR 2024, yakni pertama adalah menyalakan ingatan dan kebanggaan terkait jati diri sebagai bangsa Bahari.

Hal tersebut dilakukan dengan memperkuat tali keindonesiaan melalui kehangatan persahabatan, asimilasi pengetahuan, budaya dan peradaban, serta diplomasi di setiap pelabuhan Jalur Rempah.

MBJR 2024 juga menjadi wadah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan Jalur Rempah sebagai modal meningkatkan kesejahteraan bersama yang lestari.

“Penting bagi kita untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai warisan dunia untuk memperkuat diplomasi sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujar Adi.

Salah satu Laskar Rempah asal Jawa Barat Fasha Maulana mengaku bangga terpilih mewakili pemuda Provinsi Jawa Barat menjadi Laskar Rempah, karena merupakan aksi nyata mengampanyekan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia.

Baca juga: Kemendikbud jangkau tujuh daerah untuk Muhibah Budaya Jalur Rempah

Baca juga: Tanah Rencong, titik terpenting jalur rempah Nusantara

“Melalui MBJR 2024, saya juga ingin belajar dan berkolaborasi dengan rekan sesama Laskar Rempah melalui pertukaran nilai budaya,” katanya.

Selain itu, juga ada Yohanes Andrianto Sir yang merupakan Laskar Rempah asal Ambon mengaku antusias untuk mengeksplorasi Sahang atau lada putih atau hitam yang tumbuh subur di Belitung Timur.

Yohanes bercerita setelah pelayaran dirinya ingin membuat sebuah pameran kecil tentang kartu pos Jalur Rempah agar generasi muda sadar pentingnya Jalur Rempah.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024