Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong meyakini bahwa Jordi Amat masih memiliki kualitas untuk membela timnas asuhannya, meski sang pemain dalam beberapa laga terakhir melakukan kesalahan-kesalahan fatal.

Jordi diganjar kartu merah pada menit ke-59 pertandingan putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak, Kamis, setelah ia melakukan pelanggaran keras terhadap Youssef Wali. Saat ia diusir keluar lapangan, Indonesia sedang tertinggal 0-1, sebelum kemudian menutup laga dengan kekalahan 0-2.

Pemain yang saat ini membela klub Johor Darul Ta’zim itu juga pernah melakukan kesalahan yang merugikan timnas, yakni saat menarik pemain Jepang di kotak terlarang pada pertandingan fase grup Piala Asia 2023 November silam. Pelanggaran itu kemudian berujung gol penalti bagi Jepang.

“Jordi memang pemain papan atas, dan saya melihat kesalahan-kesalahan itu bukan karena faktor umur, hari ini dia bermain baik, tetapi memang kesalahan terakhir yang kartu merah itu yang membuat tim kami jatuh dalam kondisi sulit. Untuk masalah itu, Jordi akan memeriksa dan mengevaluasi dirinya sendiri,” kata Pelatih Shin pada konferensi pers setelah pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis.


Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia, Indonesia kalah 0-2 lawan Irak

Jordi termasuk pemain yang paling tua di timnas saat ini, dengan usianya yang telah menginjak 32 tahun.

Peluang Indonesia lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 masih terbuka, dengan syarat mampu mengalahkan Filipina pada pertandingan terakhir. Namun saat ini pelatih Shin masih belum mau membicarakan calon-calon lawan di putaran selanjutnya.

“Tim seperti Korea Selatan, Jepang, Australia, Iran, dan Arab Saudi, kita bisa sebut mereka papan atas di Asia. Pastoinya kita akan sulit keadaannya jika melawan mereka, tetapi karena tim yang kita lawan itu bagus, jadi kita harus drop dan harus bertahan terus, tetapi walaupun kita kemasukan, kita harus berjuang dan menyerang lagi,” kata Pelatih Shin.

Pelatih Shin pun mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan-pekerjaan rumah elementer di timnas Indonesia, seperti memperbaiki permainan operan bola yang menurutnya masih kerap terjadi kesalahan.

Baca juga: Erick nyatakan STY dan para pemain harus lakukan evaluasi usai kalah

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024