Caranya adalah dengan memastikan suplainya tersedia, dan itu harus sudah dilakukan jauh-jauh hariJakarta (ANTARA) - Pakar ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan ketersediaan suplai bahan pangan menjadi kunci utama guna menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
"Caranya adalah dengan memastikan suplainya tersedia, dan itu harus sudah dilakukan jauh-jauh hari," kata Piter Abdullah dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dirinya mengatakan kenaikan harga pangan saat Idul Adha merupakan hal yang wajar, namun yang mesti diperhatikan yakni agar kenaikan tersebut tak terlalu tinggi, serta tak berpengaruh terhadap laju inflasi.
Ia menilai tantangan dalam menjamin ketersediaan suplai menjelang Idul Adha, yakni pada proses distribusi. Itu karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki dinamika infrastruktur yang berbeda di setiap wilayah.
Baca juga: Pakar optimistis Prabowo-Gibran capai pertumbuhan ekonomi 7 persen
Menurutnya apabila stok yang ada berpotensi tidak dapat mencukupi kebutuhan nasional, pemerintah perlu mencari alternatif lain, salah satunya dengan membuka peluang impor.
"Tapi harus tetap memperhitungkan kondisi dalam negeri, jangan sampai dilakukan impor pada saat suplai dari dalam negeri berlimpah," katanya.
Lebih lanjut, menurut dia guna mengoptimalkan stabilitas harga pangan saat Idul Adha, pemerintah daerah juga bisa mendukung hal tersebut melalui program pasar murah. Ia menilai program tersebut efektif guna menjaga harga bahan pokok tetap stabil di level pedagang.
Baca juga: Pakar: Perlu perbaikan prodi ekonomi syariah sesuai "demand" industri
Baca juga: Pakar: Ekonomi sirkular dapat tingkatkan penerimaan negara
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024