apakah itu berarti saya, Mikhail Kalashnikov ...seorang penganut Kristen Ortodoks, bertanggungjawab atas kematian orang-orang itu, bahkan jika mereka itu musuh?"
Moskow (ANTARA News) - Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK-47, menulis satu surat kepada Gereja Ortodoks Rusia sebelum kematiannya yang mengungkapkan keprihatinannya bahwa senjata buatannya itu telah membunuh banyak orang, lapor surat kabar Izvestia.
"Luka spiritual saya tak tertahankan lagi," tulis dia dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Gereja Ortodoks Patriakh Kirill.
"Satu pertanyaan yang terus berputar-putar di diri saya; karena senapan serbu saya telah membunuh begitu banyak manusia, apakah itu berarti saya, Mikhail Kalashnikov...seorang penganut Kristen Ortodoks, bertanggungjawab atas kematian orang-orang itu, bahkan jika mereka itu musuh?"
Juru bicara Gereja Ortodoks memastikan kepada Izvestia bahwa mereka telah menerima surat tersebut dan surat itu ditulis enam bulan sebelum kematian Kalashnikov pada 23 Desember lalu.
Tapi keaslian surat ini tak bisa dikonfirmasikan secara independen.
Kalashnikov yang berusia 94 tahun saat meninggal dunia telah berulang kali berkata bahwa dia bangga pada penemuannya itu namun juga menyesalinya karena telah dipakai para penjahat dan tentara anak-anak.
AK-47 yang murah diproduksi dan mudah digunakan, telah membunuh manusia lebih banyak dibandingkan senjata mana pun.
Kalashnikov mengatakan pada 2009 bahwa senapan yang dia ciptakan pada 1947 itu tadinya ditujukan untuk mempertahankan perbatasan negaranya, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014