"Kami belum mendapat bantuan apapun. Bantuan terpusat banyaknya ke Perumahan Ciledug Indah I saja, ke Pinang belum," kata seorang warga Pinang Griya, Imam S. (56), di lokasi banjir, Tangerang, Selasa.
Warga mengeluhkan pemerintah yang dinilai mereka lebih banyak memperhatikan wilayah banjir di kawasan Ciledug Indah I dan II yang memang hampir setiap tahun dilanda banjir.
Pada 2013, kata Imam, warga Pinang mendapat bantuan dari pemerintah dan lembaga sosial yang disalurkan ke titik berkumpulnya pengungsi di sebuah masjid kecil di Pinang, yang hanya 200 meter dari kediaman Mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.
Bahkan, lanjut Imam, bantuan untuk korban banjir juga disalurkan ke rumah-rumah setelah air surut. Bantuan itu digunakan oleh warga untuk membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur akibat banjir.
Warga Pinang lainnya, Pasya Sukardjan (23), yang mengungsi Senin pagi kemarin karena air masuk ke rumahnya, mengaku dia dan keluarga belum mendapat bantuan apa pun.
Pasya mengatakan dia dan warga lainnya sangat membutuhkan obat-obatan dan makanan cepat saji, karena barang-barang dan kebutuhan pokok tersebut cukup sulit didapat warga, mengingat sejumlah jalan utama di dalam perumahan itu masih tergenang banjir sehingga menghambat mobilitas warga.
Selain Pasya dan Imam, warga lainnya Dhimas Pamungkas (27) juga mengaku belum mendapat bantuan apa pun.
"Belum dapet, sekarang saja saya mikirin berbenah rumah dulu," ujar pegawai salah satu bank swasta ini.
Mayoritas warga Pinang Griya mengungsikan kendaraan bermotor milik mereka di lapangan di samping kediaman mantan Wali Kota Wahidin Halim.
Ketika malam tiba, sejumlah warga Pinang Griya tidur berdesakan di salah satu mesjid kecil di salah satu jalan kecil di Pinang, dekat kediaman mantan Wali Kota.
Wali Kota Tangerang yang baru saja dilantik, Arief Wismansyah, Selasa siang tadi mengunjungi lokasi banjir di depan Perumahan Ciledug Indah I yang berjarak sekitar 500 meter dari Perumahan Pinang Griya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014