Bandung (ANTARA) - Kementerian Pertahanan menilai kedatangan atase pertahanan dari 24 negara ke Jawa Barat, menjadi peluang untuk mempromosikan industri pertahanan khususnya yang berada di Bandung.
"Kunjungan ini bisa menjadi suatu peluang atau pintu masuk beberapa negara yang selama ini belum banyak mengetahui industri pertahanan Indonesia," kata Direktur Kerja Sama Internasional Pertahanan Ditjen Strategi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Airlangga, dalam keterangan suara di Bandung, Kamis.
Pasalnya, kata Airlangga, kegiatan atase pertahanan dari 24 negara tersebut, selain menjajaki daerah di Jabar juga mendatangi industri pertahanan, khususnya yang ada di Bandung seperti PT Pindad kemudian PT LEN dan PT DI.
"Di sana mereka melihat secara langsung bagaimana industri pertahanan kita. Juga sudah banyak kerjasama baik teknologi maupun transfer pengetahuan dengan perusahaan maju atau industri pertahanan
negara maju lainnya," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, kunjungan tersebut juga dimanfaatkan para atase untuk mengenal lebih jauh budaya Jawa Barat.
"Ada kunjungan sosial. Kebetulan Sekda Jabar tadi malam sudah berbicara, akhirnya penerimaan kunjungan ini surprise sekali dibuat di Gedung Sate yang awalnya kunjungan di museum. Pak sekda responsif dengan buat kesenian angklung dan tarian," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan bahwa kunjungan atase pertahanan dari 24 negara di Gedung Sate, Bandung, Rabu (5/6), merupakan kesempatan besar untuk memperkenalkan budaya sampai potensi investasi di Jabar.
Dari aspek kebudayaan, Herman menerangkan bahwa sejak Selasa (4/6), delegasi dari 24 negara itu mengikuti sejumlah rangkaian acara, mulai dari diperkenalkan sejarah Gedung Sate, kuliner khas Jawa Barat, serta pertunjukan budaya seperti angklung dan tari jaipong.
"Dari sisi pertahanan, sishankamrata sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dan tentu basic kearifan lokal yang barusan kami ketengahkan dari Jabar. Sembari memperkenalkan potensi Jabar karena tourism ke depan basisnya budaya. Mudah-mudahan ini sebuah promosi ke 24 negara. Jadi kami manfaatkan dengan baik," ucapnya.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan dari aspek investasi, kedatangan 24 atase pertahanan seperti Australia, Brazil, Kanada, Prancis, Jerman, India, Iran, Jepang, Laos, Myanmar, Selandia Baru, Pakistan, PNG, Polandia, Qatar, Rusia, Republik Korea, Serbia, Singapura, Timor Leste, Turki, hingga UEA, menjadi motivasi bagi Jawa Barat untuk memperkenalkan potensi yang dimilikinya.
Di hadapan para atase, Herman menyampaikan potensi investasi Jabar secara makro, salah satunya peluang investasi di kawasan Rebana atau Pantura Jabar, yang pada tahun 2023 lalu Jabar berhasil menorehkan prestasi dengan investasi tertinggi Rp211 triliun.
"Tentu ini harus kita jaga. Tentu kita harapkan selain investasi lokal nasional, juga masuk investasi internasional. Tentu teman-teman dari 24 negara akan komunikasi dengan pihak kedutaan. Saya kira ini hanya titik masuk saja. Kami kapitalisasi untuk kemajuan Jabar supados Jabar caang (sehingga Jabar benderang)," ujarnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024