Siak, Riau, (ANTARA) - Kepolisian Resor Siak, Provinsi Riau menghentikan untuk sementara waktu aktivitas bongkar muat di Perawang, Kecamatan Tualang usai terjadinya keributan antara buruh angkut dua kubu Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) setempat.

Kepala Polres Siak AKBP AKBP Asep Sujarwadi di Perawang, Rabu mengatakan keputusan itu diambil usai pihaknya mendatangi kantor sekretariat SPTI kedua belah kubu. Dirinya memastikan saat ini situasi keamanan sudah kondusif usai bentrok sejak Selasa sore lalu (4/6).

"Untuk sementara waktu, saya atas nama pimpinan Polres Siak akan menghentikan sementara waktu aktivitas bongkar muat di Kecamatan Tualang," kata Asep.

Baca juga: Dishub Bekasi antisipasi benturan massa May Day

Kapolres Siak mendatangi Sekretariat Kubu Nelson Manalu yang berada di Simpang Sekolah Menengah Atas 1 di Kilometer 7 Kecamatan Tualang. Selanjutnya dia juga mendatangi Sekretariat SPTI pimpinan Unggal Gultom.

Diungkapkan Asep, keputusan ini merupakan hasil musyawarah bersama Bupati Siak, Komandan Distrik Militer 0302 Siak dan juga Kepala Kepolisian Sektor beserta Komandan Rayon Militer Tualang. Menurut Kapolres Siak, hal ini akan berlangsung hingga situasi benar-benar pulih kembali.

“Di sini kami aparat penegak hukum (APH) dan Pemerintah Kabupaten Siak tidak ada niat dan bermaksud untuk menghalangi rekan-rekan sekalian mencari rejeki,” tuturnya.

Baca juga: Pengunjuk rasa Hari Buruh bentrok di Surabaya

Lebih lanjut di hadapan puluhan anggota SPTI, Kapolres Siak mengimbau kepada seluruh anggota SPTI untuk bisa saling menjaga diri. Dia meminta agar semuanya mematuhi aturan, menjaga keamanan, dan tidak membuat masalah.

"Apabila situasi di Kecamatan Tualang tidak kondusif sudah barang tentu, pengusaha enggan untuk berinvestasi disini, tentu yang rugi kita semua,” ucapnya.

Baca juga: Ratusan Buruh Korban PHK PT Gimmil Bintan Bentrok Vs Polisi

Diketahui keduanya ini terlibat bentrok di dekat Kantor Sekretariat kubu Nelson Manalu. Pada jalan raya tersebut puluhan orang saling lempar mengakibatkan sejumlah orang luka serta satu unit mobil dicopot stiker organisasi yang dualisme tersebut.

Kejadian tersebut sempat membuat warga kecemasan dan arus lalu lintas terganggu. Bahkan untuk menghentikan pertikaian tersebut aparat kepolisian sempat melepaskan beberapa tembakan ke udara hingga akhirnya reda.

Baca juga: Bentrok Buruh Rokan Hilir Sisi Hitam Mayday
Baca juga: Suasana di Rokan Hilir Masih Mencekam

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024