Jayapura (ANTARA) - Kapolres Nduga AKBP VJ Parapaga mengatakan berbagai upaya saat ini terus dilakukan untuk menghentikan pertikaian antarkelompok.

"Memang benar upaya mendamaikan kedua kelompok yang bertikai akibat belum tuntasnya pembagian suara hasil pemilu legislatif lalu yang menyebabkan dua orang meninggal," ujarnya.

Kabupaten Nduga merupakan salah satu wilayah di Papua Pegunungan yang saat pemilu menggunakan sistem noken, kata Kapolres Nduga AKBP VJ Parapaga kepada ANTARA, Rabu.

Dihubungi dari Jayapura, Kapolres Nduga mengatakan akibat pertikaian antarkelompok, yakni kelompok Ikabus Gwijangge dengan Tarni Wandikbo mengakibatkan dua orang meninggal, yakni Lingganus Gwijangge yang meninggal Sabtu (1/6), dan Delius Gwijangge tewas pada 28 Mei lalu.

Baca juga: KSP tegaskan TNI jaga Pemilu di Nduga

Baca juga: Kapolres: teror KKB tidak hambat pemilu Nduga


Tercatat enam kali kedua kelompok bertikai, yaitu tanggal 15 Februari, tanggal 16 Februari, tanggal 4 Maret, tanggal 23 Maret, tanggal 14 April dan Sabtu (1/6).

Untuk menghindari makin banyaknya korban jiwa maka pihaknya menggandeng para tokoh melalukan pendekatan ke kedua kelompok.

Selain itu juga Polres Nduga juga menggalakkan patroli dan melakukan razia senjata tajam yang dibawa seperti busur dan anak panah guna memberikan rasa aman di masyarakat, kata AKBP VJ Parapaga.*

Baca juga: KPU Papua belum dipastikan jumlah pemilih asal Nduga yang mengungsi

Baca juga: Pengungsi dari Nduga tidak bisa memilih di kabupaten lain

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024