Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait penyelenggaraan kurban yang aman dan sehat sebagaimana syariat agama Islam.
 
"Sosialisasi ini untuk mengedukasi dan menambah informasi kepada seluruh masyarakat, panitia kurban ataupun warga yang berkurban," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Chaidir saat membuka sosialisasi penyelenggaraan kurban aman dan sehat di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu.

Sosialisasi dan edukasi itu terkait kriteria hewan kurban, pemotongan hewan kurban serta pendistribusian agar semuanya aman.
 
Chaidir menyebutkan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memastikan proses ataupun pelaksanaan kurban yang berjalan baik dan sesuai dengan syariat agama.
 
Selain sosialisasi, sebanyak 50 peserta yang mengikuti kegiatan secara langsung juga menerima bantuan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat dan Baznas-Bazis Jakarta Pusat berupa terpal berukuran 2x5 meter dan pisau potong.
 
"Saya berpesan pada masyarakat dalam melaksanakan kurban agar mengikuti standar operasional prosedur yang baik dan mengikuti ajaran agama," ujar Chaidir.

Baca juga: Ada 58 titik pemotongan hewan kurban di Jakarta Pusat
Baca juga: Pemkot Jakpus hanya bolehkan panitia untuk pantau kurban di masjid
 
Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti dalam sosialisasi penyelenggaraan kurban aman dan sehat di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Dalam kesempatan yang sama, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti mengatakan, sosialisasi di antaranya mengedukasi agar proses pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tidak mengotori lingkungan.
 
Selain itu, edukasi juga berisikan tata cara menyembelih dan kriteria hewan kurban yang sesuai syariat agama Islam. Lalu, sosialisasi ini juga dalam rangka menjamin pangan asal hewan yang beredar di masyarakat agar memenuhi kriteria ASUH (Aman, sehat, utuh dan halal) dan menciptakan rasa aman kepada seluruh pihak.
 
"Kita juga beri terpal sebagai alas agar setelah disembelih dagingnya tidak ditaruh sembarang. Nanti kami juga akan siapkan tim lakukan pemeriksaan setelah pemotongan," ujar Penty.
 
Kegiatan yang digelar secara hybrid (online dan offline) ini diikuti sebanyak 150 peserta dari perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat.

Selain itu Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (Askesmaveti), Juru Sembelih Halal (Juleha) DPD Jakarta Pusat serta Baznas-Bazis Jakarta Pusat (Jakpus).

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024